BMKG Minta Warga Waspada Potensi Bencana di Musim Pancaroba

Date:

BMKG Serang imbau warga waspadai potensi bencana di Musim Pancaroba. FOTO Ilustrasi: Gambar BMKG saat merilis telah terjadi Gempa berkekuatan 4 Skala Richter akibat aktivitas subduksi Lemepengag Indo-Australia.(Istimewa)

Serang – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Serang mengimbau masyarakat mewaspadai potensi bencana angin kencang dan puting beliung pada musim pancaroba kali ini.

Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas I Serang, Tarjono meminta masyarakat lebih banyak minum air putih untuk menjaga stamina.

“Imbauannya di masa transisi ini untuk lebih jaga fisik, banyak minum air putih dan konsumsi vitamin untuk stamina,” ujarnya temui di ruang kerjanya, di Taktakan, Kota Serang, Rabu 9 Oktober 2019.

Berdasarkan prakiraan, pancaroba berlangsung Oktober ini awal dari peralihan musim tersebut. Pada zona 58 yang meliputi Kota Serang, Kabupaten Serang dan Cilegon, awal musim penghujan akan dimulai pada dasarian II Desember.

Kemudian, pada zona 55 dan zona 63 pada wilayah Lebak bagian Selatan dan Pandeglang bagian selatan akan mulai pada dasarian Desember III, tapi untuk bulan Oktober sampai Desember bukan berarti tidak ada hujan sama sekali, ada hujan namun ringan.

“Angin puting beliung memiliki kecepatan 60 sampai 70 kilometer per jam, meskipun durasinya singkat 3 sampai 5 menit,  itu bisa angkat benda, merusak atap rumah,” paparnya.

“Ketika sudah ada awan cumolonimbus di situ berpotensi angin putingn beliung dan petir. Ketika ada awan ini kita waspadai,” sambung Tarjono memperlihatkan gambar awan tersebut di salah satu ruang pada BMKG Kelas 1 Serang.

Sementara itu, berdasarkan prakiraan musim yang dilakukan pihaknya, puncak musim kemarau akan berlangsun sesuai zonanya masing-masing.

“Baik zona Pandeglang Lebak dan Kota Kabupaten Serang puncak hujan pada Februari 2020,” ucap Tarjono.

Sebelum masuk puncak musim kemarau, Tarjono juga mengingatkan agar Pemda mempersiapkan diri. Setidaknya melakukan perawatan drainase.

“Ini agar saat hujan tiba tidak terjadi banjir,” ucapnya.

Menurutnya, secara umum hujan pada Oktober masih di bawah normal. Jika pun ada hujan besar, ucap Tarjono, sifatnya lokal. Intensitas hujan tidak berlangsung lama.

“Nah di  prakiraan bukan Oktober curah hujannya hanya 21 sampai 25 militer, artinya masih di bawah normal yang berada pada kisaran 132 sampai 178 mililiter,” pungkasnya

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...