Lebak- Penjualan batik khas Kabupaten Lebak mengalami penurunan drastis. Tak tanggung-tanggung selama sepekan terakhir tercatat penjualan merosot 80 persen.
Hal itu dipicu karena virus Corona menjadi Pandemi Global. Terlebih Pemerintah Provinsi Banten menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).
Muhammad Yusuf, pengelola Imah Batik Sahate mengatakan sejak sepekan terakhir penjualan batik Lebak merosot tajam. Terlebih Bupati Lebak telah menerbitkan Surat Edaran (SE) mengenai penutupan terhadap tempat wisata.
“Tempat wisata juga tutup, jadi sepinya kunjungan-kunjungan wisatawan juga membuat penjualan batik sepi,”kata Yusuf kepada awak media.
Memang, Yusuf mengakui kebanyakan pembeli batik Lebak merupakan di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun, belakangan ini para ASN diberikan kelonggaran untuk Work From Home sebagai salah satu langkah pemutusan penyebaran Covid-19.
“Paling ketolong sama yang order buat seragam gitu, 5-10 pcs sudah Alhamdulillah. Hampir setiap hari zonk setelah Pandemi Corona,”terangnya.
“Kami berharap di Lebak tidak ada yang positif dan semoga segera berlalu agar kita bisa menikmati bulan ramadhan dengan tenang,”tambahnya.
Editor: Fariz Abdullah