Tangerang – 208 warga negara asing atau WNA asal China menggemakan lagu China saat tertahan di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Jumat, 3 April 2020.
Mereka menyanyikan lagu China dengan harapan, pemerintah China mau mengakomodasi mereka dengan memberikan izin mendarat kepada pesawat asal Indonesia yang akan membawa mereka kembali ke tanah airnya.
Dikutip BantenHits.com dari detik.com, sebanyak 208 warga negara China sempat tertahan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, karena tidak bisa berangkat ke Guangzhou, Republik Rakyat China. Negara asal mereka menolak pesawat dari Indonesia mendarat di China.
“208 WNA yang tak jadi berangkat ke China itu benar,” kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Bandar Soekarno-Hatta, Saffar Muhammad Godam, Minggu, 5 April 2020, seperti dilansir detik.com.
Saffar menjelaskan, masalah yang mereka alami adalah karena pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA8900 yang mereka carter, tidak diizinkan mendarat di Guangzhou, China. Saffar tidak tahu kenapa pesawat dari Indonesia ditolak China.
“Itu bukan otoritas kami untuk menjawab,” kata Saffar.
Pihak imigrasi menjelaskan, pihaknya hanya mengurusi manusianya. Mereka ini sudah membeli tiket, namun ternyata tidak bisa berangkat pulang. Proses imigrasi sudah mereka lengkapi.
“208 WNA itu sudah mendapat immigration clearance untuk berangkat ke China, namun kita cancel lagi,” kata Saffar.
Pesawat mereka gagal terbang. Mereka kemudian beranjak dari Bandara Soekarno-Hatta.
Dicarter Agen
Dirut PT Garuda Irfan Setiaputra menjelaskan, pesawat Garuda yang ditumpangi 208 WN China itu adalah pesawat yang dicarter sebuah agen. Dia menegaskan Garuda hingga kini masih menyetop penerbangan ke China.
“Yang carter sebuah agen,” ujar Irfan, Minggu, 5 April 2020 seperti dilansir detik.com.
Terkait dengan penolakan mendarat, Irfan menjelaskan kesepakatan antara Garuda dan agen adalah Garuda mengurusi penumpang saja. Sedangkan yang mengurus izin mendarat adalah pihak agen, yang keputusannya diambil otoritas China.
“Kita sudah sepakat untuk urusan penumpang, agen tersebut akan mengurus surat-surat izin dari otoritas China,” katanya.
Irfan menegaskan hingga saat ini Garuda masih menyetop penerbangan ke China. Irfan mengatakan Garuda hanya akan berangkat jika ada agen yang mencarter.
“Iya (masih disetop), kita hanya berangkat untuk bila ada yang carter saja,” jelas dia.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana