Curhat Kosim yang Gagal Mudik karena Dihadang Aparat; Bayar Kontrakan Pakai Apa? Ini Pulang Kampung Cuma Bawa Uang Rp 200 Ribu

Date:

IMG-20200426-WA0029
Kosim, pemudik tujuan Lampung yang gagal mudik setelah dihadang aparat gabungan di Jalan Gatot Subroto, Kota Tangerang, Sabtu malam, 25 April 2020.(BantenHits.com/ Hendra Wibisana)

Tangerang – Petugas gabungan Polres Metro Tangerang bersama TNI dan Satpol PP menggelar razia gabungan di Jalan Gatot Subroto, Kota Tangerang, Sabtu malam, 25 April 2020.

Razia digelar agar warga mematuhi imbauan pemerintah terkait pencegahan penyebaran virus Corona (Covid-19).

Aparat gabungan juga menghadang pemudik motoris yang ingin pulang kampung melalui jalan utama penghubung Tangerang-Serang ini.

Wartawan BantenHits.com Hendra Wibisana melaporkan, setiap kendaraan yang melintas diperiksa kelengkapan surat-suratnya, kemudian ditanya tujuannya.

Jika diketahui hendak mudik, maka pemotor akan disuruh putar balik ke rumah kontrakannya masing.

Terpantau, ratusan pemudik motoris yang hendak menuju Serang tak bisa melaju karena adanya hadangan ini.

Tak Mampu Bertahan Hidup di Kontrakan

Salah seorang pemudik tujuan Serang, Kosim, yang tertahan karena hadangan aparat, hanya bisa pasrah setelah aparat memaksanya untuk kembali ke kontrakannya.

Kosim membawa serta anak dan istrinya untuk pulang ke Lampung karena sudah tak mampu bertahan hidup di kontrakan setelah diberhentikan di tempatnya bekerja menyusul pandemi Corona.

Pekerja harian lepas di sebuah pabrik pembuatan helm di kawasan Cadas, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang ini mengaku sudah menjual seluruh barang miliknya untuk bertahan hidup selama di kontrakan.

“Bayar kontrakan juga pakai apa? Biaya hidup juga sudah pusing. Udah jual ini, jual itu untuk bertahan hidup,” kata Kosim kepada awak media di lokasi razia.

Karena sudah tak sanggup bertahan hidup, Kosim akhirnya nekat memutuskan pulang kampung memboyong anak dan istrinya dengan hanya berbekal uang Rp 200 ribu.

“Ini aja pulang cuma bawa uang Rp 200 ribu. Cukup gak cukup harus bisa pulang. Abis gimana? (Bertahan) di sini gak dapat bantuan, gak dapat apa. Kita cuma perantau. Kita numpang kerja. Kerja juga kerja harian. Jadi dari perusahaan gak dapat apa-apa,” ungkapnya.

Kosim juga mengaku mengetahui larangan mudik yang disampaikan pemerintah, tapi dia memaksa pulang karena kondisinya sudah tak memungkinkan untuk bertahan.

Razia gabungan Polres Metro Tangerang bersama TNI dan Satpol PP di Jalan Gatot Subroto, Kota Tangerang. (BantenHits.com/ Hendra Wibisana)

Ciptakan Kamtibmas di Kota Tangerang

Selain melakukan penghadangan kepada pemudik motoris, petugas gabungan juga membubarkan kerumunan warga di pinggir Jalan Gatot Subroto.

Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol. Sugeng Haryanto mengatakan, operasi yang digelar jajarannya malam ini untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kota Tangerang.

“Kita menghindari adanya tindak pidana yang akan terjadi. Termasuk malam ini juga ada kegiatan lain, di samping kota memgimbau kepada masyarakat agar mematuhi protokol pemerintah terkait PSBB (Penerapan Sosial Skala Besar) dan pencegahan penyebaran virus Corona,” ujarnya.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related