Serang – Dinas Kesehatan Provinsi Banten kembali menetapkan Kabupaten Serang menjadi status zona merah COVID-19. Hal ini karena, sebaran COVID-19 di daerah tersebut kembali tidak terkendali pasca libur natal dan tahun baru (Nataru) 2020.
Dari data peta sebaran COVID-19 per tanggal 12 Januari 2021, jumlah kasus konfirmasi (KK) COVID-19 di Kabupaten Serang mencapai 1.751 orang, dengan rincian meningal dunia 51 orang, masih dirawat 359 orang dan sembuh 1.341 orang.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Serang, dr Agus Sukamayadi menyebut, ada tiga faktor penyebab Kabupaten Serang kembali masuk zona merah.
Pertama, kenaikan kasus hasil pelacakan yang diantaranya warga Kabupaten Serang saat libur melakukan perjalanan ke luar daerah atau disebabkan terjadi penularan dalam satu kelompok maupun keluarga.
Kedua, terjadinya penurunan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan (Prokes) terutama pada saat melakukan aktivitas kemasyarakatan di tempat-tempat umum.
Ketiga, kapasitas pelayanan kesehatan terutama di rumah sakit (RS) rujukan yang terbatas, sedangkan pasien yang memerlukan perawatan meningkat.
“Mereka ini pada bandel. Mulai dari berkerumun, hingga bepergian keluar kota. 3 M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) kurang diterapkan,” kata Agus saat dihubungi via WhatsApp, Selasa, 12 Januari 2021.
Tak hanya itu, Agus juga mengakui, kesiapan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang belum memadai untuk menampung pasien COVID-19.
“Kita juga belum tersedianya rumah singgah COVID-19,” tandasnya.
Diketahui, selain Kabupaten Serang, tiga daerah di Banten yaitu Kota Cilegon, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan juga masuk zona merah peta sebaran COVID-19.
Editor : Engkos Kosasih
