Ternyata Faktor Ini yang Membuat Pasar Kopo Kabupaten Serang Tak Berpenghuni

Date:

Pasar Kopo Milik Pemkab Serang Sudah Lima Tahun Tak Berpenghuni dan Terlihat Angker (BantenHits/Mursyid Arifin)

Serang – Akademisi Universitas Serang Raya (Unsera) Herman Wijaya mengungkap faktor penyebab pasar Pasar Kopo, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang tak berpenghuni di tinggalkan pedagang.

Dari keterangan yang dia dikumpulkan, alasan pedagang enggan berjualan di pasar tersebut karena tidak adanya tempat penyimpanan barang dagangan. Sehingga para pedagang kesulitan bilamana harus berdagang dalam jumlah besar.

“Ada kekhawatiran barang dagangannya dicuri, karena kondisi pasar di sana (Pasar Kopo) hanya beratap saja tanpa ada sekat atau tempat untuk menyimpan brang dagangan. Mereka hrus membawa pulang kembali barang dagangannya dan itu cukup merepotkan,” ujar Herman kepada BantenHits.com, Kamis, 4 Februari 2021.

Sementara, lanjut Herman, berkait dengan potensi pasar sebenarnya cukup baik. Karena beberapa pedagang rumahan membeli barang grosiran cukup jauh dari luar daerah. Yakni daerah Cisoka, Kabupaten Tangerang.

“Padahal bila di Pasar Kopo itu tersedia. Pedagang rumahan bisa membeli barang grosiran di pasar itu,” kata dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsera itu.

“Bisa mengundang para pedgang grosiran untuk mau berjualan di pasar itu. Tapi dengan syarat tempat menyimpan barang mereka perlu difasilitasi,” sambungnya.

Walaupun jenis pasar ini bukan pasar induk atau pasar grosir, tutur dia, akan tetapi bisa jadi mengarah ke sana (pasar grosir) apabila konsumennya banyak. Sebab, tujuan revitalisasi pasar adalah demikian.

“Lakukan terus promosi supaya masyarakat di luar daerah Kopo pun tahu keberadaan pasar tersebut. Mungkin itu saran yang bisa saya berikan,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Serang, Abdul Wahid mengatakan, sudah berbagai upaya dilakukan agar para pedagang kembali bersedia mengisi pasar yang tak berpenghuni itu.

“Iya sudah dicoba beberapa kali agar diisi, sepi lagi. Awalnya saja ramai setelah itu sepi,” katanya.

“Nanti saya undang akademisinya siapa, nanti minta masukan bagaimana cara kiatnya supaya bisa berfungsi. Karena upaya dinas sudah maksimal,” tutupnya.

Editor : Engkos Kosasih

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Jajaki Koalisi untuk Banten yang Lebih Baik, Dua Perempuan Nakhoda Partai Besar Gelar Pertemuan di Tanggal Cantik

Berita Banten - Penjajakan koalisi untuk menghadapi Pilkada Serentak...

Ada PJU Mati di Kota Tangerang? Hubungi Kontak-kontak Ini Agar Cepat Ditangani!

Berita Tangerang - Buat warga yang mendapati lampu penerangan...

Indonesia Emas 2045 Jadi Fokus, Ini Cara Ratu Tatu Padukan RPJPD dengan RPJPN

Berita Serang - Indonesia Emas 2045 menjadi fokus Rencana...

Dukungan Polri ke Kementan untuk Wujudkan Swasembada Pangan Jadi Energi Baru Pertanian

Berita Jakarta - Kementerian Pertanian dan Kepolisian Republik Indonesia...