Pandeglang – Seorang ibu hamil yang hendak melahirkan terpaksa ditandu warga menggunakan sarung dan bambu menuju Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis.
Ibu hamil itu adalah Anis, warga Desa Karangbolong. Warga terpaksa menandu Anis karena akses jalan dari rumah Anis sampai ke Pustu sulit dilalui kendaraan roda empat. Sedangkan jarak dari rumah Anis sampai ke Pustu mencapai 3 kilometer.
Kisah perjuangan Anis agar bisa melahirkan di Fasilitas Kesehatan (Faskes) ini diabadikan di media sosial oleh pemilik akun faceebook, Marinah, tetangga Anis.
Dalam postingannya itu, Marinah menyindir pemrintah agar dapat memperhatikan infrastruktur jalan, untuk memudahwak warga saat nelakukan aktivitas atau mendapat pelayanan kesehatan.
“Wahai bapak Presiden, wahai bapak Gubernur, wahai Bupati, wahai bapak camat sampai ke apak kades(Kepala Desa), lihatlah masyarkatmu ini, mau melahirkan sampai ditandu seperti ini. Dikarenakan jalannya tidak layak pakai, kami sebagai rakyat kecil mohon pengertiannya,” tulis Marinah.
Dihubungi melalui meseger akun facebooknya, Marinah mengungakpan, ia adalah seorang tetangga pasien yang ikut mendampingi hingga ke Pustu. Anis terpaksa ditandu karena akses jalan dari kediaman pasien menuju Pustu tidak bisa dilalui kendaraan, karena rombeng parah.
“Iya akses jalannya tidak layak, makanya pasien yang mau melahirkan itu ditandu oleh warga dengan menggunakan kain sarung,” katanya.
Saat ditanya kapan warga menandu pasien ibu hamil tersebut, ia mengaku tadi pada Jumat 15 April 2021, sekitar pukul 16.00 WIB. Sekarang sudah ada di Pustu tapi pasien saat ini belum melahirkan.
“Sekarang pasien sudah ada di Pustu Desa Karang Bolong, saya tetangga pasien ikut mendampingi pasien untuk persalinan,” tandasnya.
Editor : Engkos Kosasih