Pandeglang – Warga Bojong, Pandeglang, meminta dilibatkan dalam proses pengerjaan pembangunan jalan Tol Serang – Panimbang seksi III, yakni ruas Cileles – Panimbang.
Diketahui saat ini, sejumlah alat berat untuk pembangunan jalan tol tersebut sudah mulai diturunkan oleh pihak kontraktor proyek jalan Tol Serang – Panimbang, yakni PT Sino Bridge dan PT Wijaya Karya (Wika).
Warga sekitar, Mi’ing mengaku, khawatir warga tidak dilibatkan dalam pengerjaan Tol Serang – Panimbang. Sebab sejauh ini belum ada sosialisasi kapan pembangunan tersebut dimulai.
“Sudah banyak alat berat yang masuk ke wilayah Kecamatan Bojong, namun kontraktor belum memberikan informasi apapun terkait penggarapan jalan tol itu,” ungkapnya, Selasa 1 Juni 2021.
Mi’ing berharap, warga bisa bekerja di pembangunan tersebut, karena warga Kecamatan Bojong membutuhkan pekerjaan tersebut. Terlebih saat ini masih pandemi COVID-19.
“Kami khawatir tidak dilibatkan, maka kami sebagai warga harus ke mana dan bagaimana ini agar dapat dipekerjakan. Apalgi dampak pandemi COVID-19, warga di sini (Bojong) masih banyak yang nganggur, maka kami berharap bisa dipekerjakan dalam proyek itu,” katanya.
Sementara, Kepala Tim Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Serang- Panimbang, Ibrahim Hasan mengatakan, bahwa banyaknya alat berat yang masuk ke wilayah Kecamatan Bojong, merupakan persiapan para kontraktor. Namun, untuk pekerjaan penggarapan sesi III ini belum dimulai.
“Itu hanya mobilisasi alat untuk persiapan. Karena sepertinya kontraktor lagi siap-siap saja. Adapun yang dimaksud dimulai yaitu lahan mulai diratakan, diurug dan ada pemasangan tiang beton dan sebagainya,” imbuhnya.
Adapun pelaksana penggarapan jalan tol Serang-Panimbang seksi III ini kata dia, akan dilaksanakan oleh dua perseroan terbatas (PT) besar, yakni PT Sino Bridge PT Wijaya Karya (Wika) dengan nilai proyek sebesar Rp 3,9 Triliun.
“Kontraktornya dua perusahaan PT Sino Bridge dan PT Wika. Adapun untuk pelaksanaan penggarapan Tol Serang-Panimbang seksi III kami belum bisa memastikan bulan dan tanggalnya,” pungkasnya.
Editor : Engkos Kosasih