Pandeglang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang, Banten, terus bergerilya melalukan penyuluhan keliling ke masing-masing Kecamatan di Pandeglang.
Penyuluhan ini untuk mensukseskan program vaksinasi dalam rangka memutus mata rantai penyeraban COVID-19. Selain itu, penyuluhan itu juga untuk menangkal hoaks soal vaksin.
Sebab hoaks menjadi ancaman utama bagi suksesnya program vaksinasi di Kabupaten Pandeglang. Gara-gara hoaks, masih banyak warga Pandeglang yang enggan divaksinasi.
Penyuluhan keliling ini langsung dikomandoi oleh Kasi Promosi Kesehatan (Promkes) Sri Suhartini. Ia mengaku akan terus bergerilya untuk mengajak masyarakat mengikuti vaksinasi.
“Kami terus melakukan penyuluhan keliling ke tiap Kecamatan untuk mengingatkan masyarakat soal pentingnya divaksin. Karena kita tidak tau kapan pandemi ini akan berakhir,” kata Sri, Selasa 10 Agustus 2021.
Selama penyuluhan, Sri mengajak masyarakat tidak takut disuntik vaksin dan mengikuti vaksinasi di masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan, serta tidak mempercai informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Kami ingin pandemi ini segera berakhir, jadi kita harus bahu membahu agar vaksin COVID-19 ini bisa disuntikan sebagai ikhtiar untuk pencegahan penularan COVID-19,” ujarnya.
Sri memaparkan target sasaran vaksinasi di Kabupaten Pandeglang mencapai 982.497 dosis. Pada dosis pertama masyarakat yang telah disuntik vaksin mencapai 93.420 orang sedangkan pada dosis kedua mencapai 41.813 orang.
“Mudah-mudahan target vaksinasi ini bisa selesai Desember 2021,” tandasnya.
Sementara Kepala Dinkes Pandeglang, Raden Dewi Setiani mengatakan, tahapan vaksinasi masih terus dilaksanakan di masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan.
Untuk memaksimalkan capaian vaksinasi, Dinkes Pandeglang telah menggandeng intansi atau lembaga seperti TNI, Polri, Kejari, IDI dan PHRI.
“Kami masih terus berproses di tahap 3 vaksinasi. Vaksinasi ini butuh kerjasama dari semua lapisan masyarakat, untuk membentuk kekebalan kelompok,” tuturnya.
Dewi meminta untuk masyarakat yang telah divaksin tetap menjalani protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilisasi atau bepergian.
“Intinya, jangan menghindari vaksin, tapi hindari virusnya. Setelah divaksin tetap harus menjaga protokol kesehatan,” tutupnya.
Editor : Darussalam Jagad Syahdana