Lebak- Pemerintah Kabupaten Lebak menyiapkan beasiswa kuliah kedokteran untuk masyarakat Kabupaten Lebak. Dalam setahun, setiap mahasiswa akan mendapatkan bantuan sekitar Rp30 juta.
“Iya beasiswa kuliah kedokteran masih ada. Pokoknya dalam setahun mereka (mahasiswa-red) mendapatkan bantuan Rp30 Juta,”kata Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Lebak, Wawan Ruswandi kepada BantenHits, Kamis, 11 November 2021.
Wawan mencatat saat ini sekitar 25 mahasiswa kedokteran tengah ‘dibiayai’ oleh pemerintah Kabupaten Lebak. Dan teranyar ada penambahan 5 mahasiswa.
“Mereka semua kuliah secara tersebar tapi universitas negeri. Nah baru-baru ini ada 5 mahasiswa juga yang mendapatkan beasiswa,”jelasnya.
“Kalau yang lulus dan menjadi dokter sudah 22 orang. Bahkan sudah ada juga yang menjadi dokter spesialis,”tambah mantan Kepala Disperindagpas Kabupaten Lebak ini.
Wawan menjelaskan bahwa beasiswa ini telah disiapkan pemerintah daerah sejak 15 tahun silam.
Bukan tanpa alasan, saat itu di era kepemimpinan Mulyadi Jayabaya keberadaan dokter di Kabupaten Lebak amatlah minim.
“Jadi dokter di kita minim. Ada dokter dari luar kemudian PNS nya di kita (Lebak-red) tapi setahun kemudian minta pindah,”ucapnya.
“Makanya disiapkan beasiswa. Mereka yang mendapatkan beasiswa ini harus berkomitmen mengabdi di Kabupaten Lebak,”pungkasnya.
Sementara Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya menjelaskan, Pemkab Lebak sudah melakukan program pemberian beasiswa untuk mahasiswa kedokteran dari wilayahnya agar tercipta dokter-dokter yang nantinya bekerja sesuai domisili.
Namun, lanjut Iti, upaya itu sedikit terganjal dengan mekanisme penerima Pegawai Negeri Sipil saat ini.
“Pemerintah daerah sudah 14 tahun kita memberikan beasiswa bagi mahasiswa kedokteran negeri anak Lebak, tujuannya apa, supaya mereka mau ditempatkan di Puskesmas kita yang tersebar,” kata Iti saat acara vaksinasi Baduy.
Kalau dulu, lanjut Iti, ada kuota afirmasi buat dokter untuk langsung diangkat jadi PNS.
“Nah sekarang kan CPNS ini harus melalui seleksi umum kan, nah akhirnya kuota yang ada itu di CPNS tidak ada yang mau daftar karena di Lebak yang susah dijangkau,” kata dia.
Iti mengaku sudah memberikan jaminan serta perjanjian dengan putera daerah yang diberi beasiswa kuliah kedokteran agar mau bekerja di daerah sendiri.
“Kalau dari mahasiswa yang kita berikan beasiswa itu, kita sudah MoU dengan mereka, artinya sudah ada jaminan mereka akan ditempatkan di daerah mereka masing-masing dengan jaminan menjabat PNS,” kata dia.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana