Jarang Pamer dan Tak Mahir Pencitraan, Kenapa Elektabilitas Prabowo Selalu Teratas?

Date:

Menhan Prabowo Subianto saat menghadiri Forum Dialog The 17th International Institute for Strategic Studies (IISS) Manama Dialogue 2021. Dalam kesempatan itu,
Prabowo menyerukan agar pemimpin dunia lindungi HAM dan peduli minoritas.(Foto: detik.com/ Twitter resmi ISS Manama)

Jakarta – Hasil survei kekinian sejumlah lembaga sepanjang Desember 2021 selalu menempatkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024 dengan tingkat elektabilitas teratas.

Survei lembaga Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) misalnya. Saat merilis hasil survei, Selasa, 28 Desember 2021, SMRC menempatkan Prabowo di urutan pertama dengan elektabilitas tertinggi sebesar 22,7 persen.

Di bawah Prabowo ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar 22,5 persen dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 15,2 persen.

Kemudian survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) yang dirilis, Minggu, 19 Desember 2021 menunjukkan Prabowo menempati elektabilitas yang jauh di urutan tertinggi sebagai capres potensial di 2024 ketimbang calon lainnya dengan perolehan angka 23,9 persen.

Lagi-lagi, Ganjar berada di urutan kedua dengan raihan angka 16,4 persen dan Anies 12,5 persen di urutan ketiga.

Pada Minggu, 5 Desember 2021, Indikator Politik Indonesia juga merilis hasil survei yang menunjukkan elektabilitas Prabowo teratas dengan raihan angka 23,7 persen.

Sementara, Ganjar berada pada urutan kedua dengan 20,9 persen dan Anies di urutan ketiga dengan 15,1 persen

Tak Mahir Pencitraan

Dikutip BantenHits.com dari CNNIndonesia.com, meski selalu menempati posisi teratas dalam survei, namun Prabowo terlihat paling jarang tampil di publik meski calon potensial lainnya telah mulai bergerak.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai, Prabowo yang kini menjabat Menteri Pertahanan, memang kurang mahir dalam memoles diri atau melakukan pencitraan dibandingkan calon potensial lainnya.

“Prestasi sebagai Menhan yang mesti ditonjolkan ke publik. Kinerja-kinerja bagusnya di Kemenhan,” ucapnya saat dihubungi pada Rabu, 29 Desember 2021.

Sebagai Menhan, Prabowo tergolong jarang membuat pernyataan publik meski kerjanya sebagai pembantu Presiden Joko Widodo dapat terlihat melalui media sosial kementerian yang dipimpinnya.

Kerja yang selama ini terlihat menonjol dilakukan Prabowo adalah kegiatan diplomasinya kepada petinggi negara lain, seperti Prancis, Amerika Serikat, Italia, Inggris. Diplomasi dilakukan Prabowo dalam rangka kerja sama pertahanan dan pengadaan alutsista canggih yang dibidik oleh Indonesia seperti pesawat tempur Rafale dan F-15 EX, fregat Arrowhead 140, serta kapal selam Scorpene.

Terkait pencapresan, Prabowo pun sejauh ini belum buka suara meski kader partainya telah menyatakan dukungan agar mantan Danjen Kopassus itu maju dalam Pilpres 2024.

Meski demikian, Ujang mengakui bahwa modal elektabilitas Prabowo sendiri memang sudah tinggi karena pernah menjadi kandidat dalam pemilu sebelum-sebelumnya.

Adapun Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini berkeyakinan, Prabowo akan intensif kembali muncul kepada publik bila saatnya tiba nanti.

“Pilpres ibarat lari maraton, akan melalui rute yang panjang. Jadi, perlu strategi tertentu untuk bisa masuk finish dan keluar sebagai juara.”

“Dalam pilres juga sama, perlu strategi khusus. Dari mulai start perlu lari kencang, lalu lari pelan-pelan, atur nafas, lari lagi agar bisa sampai menang,” sambungnya.

Editor: Fariz Abdullah

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related