Pandeglang – Pemerintah pusat tahun 2022 ini berencana melibatkan aparatur sipil negara (ASN) untuk mengikuti pelatihan bela negara dan bergabung menjadi komponen cadangan (Komcad) secara sukarela.
Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Menteri PANRB No. 27/2021 tentang Peran Serta Pegawai ASN sebagai Komponen Cadangan dalam Mendukung Upaya Pertahanan Negara.
Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengaku mendukung rencana tersebut. Tindakan itu harus dilakukan sebagai upaya pertahanan negara dan keamanan wilayah dari ancaman luar.
“Negara harus dijaga dirawat, apa yang menjadi keputusan Pemeritnah Pusat harus Samina Wathona, apalagi yang memerintahkan pak Mendagri,” katanya, Senin 3 Januari 2022.
Irna menilai, banyak manfaat yang didapat dari kebijakan tersebut, diantaranya bisa menjadi solusi menjaga keamanan wilayah dari berbagai ancaman yang menyerang ideologi Pancasila.
“Nantikan ada rekrutmen ada seleksi, ini kan baru wacana di tingkat pusat. Ibu siap dong, karena ini kan untuk masa depan generasi penerus dan harus kita jaga,” jelasnya.
Irna mengatakan, pelemahan pertahanan negara atau wilayah di berbagai daerah bisa menjadi ancaman terbesar kedaulatan bangsa. Apabila dibiarkan, kondisi tersebut akan semakin parah dan memudarkan rasa nasionalisme masyarakat.
“Kita nggak mau ada pengambilan paksa lautnya, pesisir pantainya jangan sampai orang kita sendiri mengacak-ngacak wilayah kita sendiri,” tutupnya.
Diketahui, untuk ASN yang ingin menjadi Komcad ada syarat yang harus dipenuhi. Persyaratan tersebut antara lain adalah beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Serta berusia antara 18-35 tahun, sehat jasmani dan rohani, tidak memiliki catatan kriminalitas, serta beberapa persyaratan lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bagi mereka yang telah memenuhi syarat tersebut, maka diikutsertakan seleksi Komponen Cadangan, yang terdiri dari uji pengetahuan umum, uji kesamaptaan jasmani, uji pengetahuan dan wawasan, serta uji sikap.
Bagi yang mereka lolos seleksi tersebut, maka dapat mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar militer selama tiga bulan.
Editor : Darussalam Jagad Syahdana
