Pandeglang – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pandeglang, Banten, melakukan inpeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah agen e-Warong di beberapa Kecamatan.
Sidak tersebut dilakukan pasca hebohnya temuan beras pera dan bau yang diterima Para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Sehingga para KPM berbondong-bondong mengembalikan beras.
Dalam sidak, Dinsos Pandeglang menemukan fakta bahwa beras pera dan bau tersebut dipasok dari luar wilayah Kabupaten Pandeglang. Selain itu, Dinsos juga menukam sejumlah komoditas lain yang kurang layak.
“Ditemukan di sejumlah kecamatan ternyata berasnya dari luar Pandeglanng, karena memang ketersediaan beras Pandeglang minim. Kemudian kalau dilihat dari kondisi fisik beras telihat putih, hanya saja ketika sudah dimasak warga komplain karena soal rasa (pera),” ungkap Kadinsos Pandeglang, Nuriah kepada BantenHits.com, Selasa 4 Januari 2022.
Dikatakannya, sejauh ini pihaknya sudah turun ke lima kecamatan di Pandeglang, mulai dari Kecamatan Kaduhejo, Pagelaran, Labuan, Sobang, Cibitung dan Cikeusik. Kedepan Dinsos juga akan sidak lagi ke Kecamatan Cisata dan Menes.
Dari tiap kecamatan itu hasil temuannya berbeda – beda, seperti di wilayah Pagelaran, sebeulnya kalau dilihat dari fisiknya, beras nya itu bagus hanya saja menurut warga setelah dimasak rasanya tidak enak dan sebagainya.
“Tapi setelah ditanya ke pabriknya, ternyata berasnya itu dipasok dari luar daerah, karena di Pandeglang sendiri stok beras sedang minim. Begitupun dengan kecamatan lain seperti Labuan, Menes, Ciibitung berasnya dipasok dari luar,” katanya.
Diakuinya, akibat viralnya beras yang dikembalikan KPM ke E-warong, pihaknya pun harus menyampaikan laporan ke pusat, sehingga ia bersama tim nya langsung melakukan rapid asismen, yakni dengan menjawab apa yang terjadi kondisi yang sebenarnya di lapangan.
Namun, ternyata bukan hanya beras saja yang kemarin viral, tapi ada juga komoditas lain yang kualitasnya kurang bagus. Misalkan di Kecamatan Sobang, ada buah – buahan yang busuk, maka harus dibuat laporan juga.
“Namun, dari semua kecamatan yang kita kunjungi itu sembako berupa beras yang dikembalikan lagi oleh KPM BPNT sudah diganti lagi,” pungkasnya.
Editor : Engkos Kosasih