Pandeglang – Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten mengklaim bangunan docking yang dibangun di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Pandegkang, tak terbengkalai.
Sebab pengoperasian bangunan yang didanai oleh APBD Banten sebesar Rp1,2 miliar itu terkendala oleh cuaca buruk. Sehingga membuat kondisi rel bangunan belum bisa digunakan karena tertutup sampah.
“Jadi sebetulnya bangunan docking itu bukan tidak difungsikan. Akan tetapi karena faktor cuaca saja, sehingga sampah yang terbawa arus laut itu menutupi rel yang menjadi jalan penarik kapal nelayan,” ungkap pegawai UPT Dinas Kelautan dan Perikanan Banten, Asep, Senin 14 Februari 2022.
Saat ini pihaknya pun akan melakukan pembenahan kembali di gedung dockin tersebut, seperti melakukan pembersihan sampah yang menutupi rel kapal serta penataan lainnya.
“Nanti, setelah dilakukan pembersihan sampahnya yang menutupi rel itu, kita akan segera fungsikan sebagaimana mestinya,” katanya.
Dijelaskan Asep, tujuan dibangunan docking tersebut yaitu untuk kebutuhan para nelayan dalam melakukam perawatan atau perbaiikan kapal nelayan ketika alami kerusakan.
“Memang keberadaan docking ini sangat disambut baik oleh masyarakat nelayan Labuan. Maka bangunan ini sebetulnya bukan tidak difungsikan, hanya saja pemanfaatannya belum optimal, karena masih terhambat cuaca,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, bangunan docking yang dibangun oleh Pemprov Banten melalui Dinas Kelautan Banten, dengan menelan anggaran sebesar Rp 1,2 miliar dari APBD Bnaten Tahun Anggaran 2021. Proyek tersebut dikerjakan oleh pihak kontraktror, yakni CV Menara Wangun.
Editor : Engkos Kosasih
