Jakarta – Sebuah hasil riset ilmiah melalui survei kekinian, menunjukkan mayoritas rakyat Indonesia menolak wacana penundaan Pemilu.
Tak hanya itu, riset tersebut menampilkan Prabowo Subianto sebagai sosok yang diinginkan kebanyakan rakyat untuk menjadi presiden Indonesia setelah Jokowi.
Fakta-fakta ilmiah itu dipaparkan dalam rilis hasil riset Lembaga survei Indonesia Polling Stations (IPS), Senin, 28 Maret 2022.
IPS menggelar survei elektabilitas parpol dan bakal capres pada 8-18 Maret 2022 di 34 provinsi di Indonesia. Ada 1.220 responden dalam survei IPS tersebut dengan kategori WNI minimal berusia 17 tahun atau telah memiliki KTP.
Pengambilan sampel responden dilakukan dengan teknik multistage random sampling. Margin of error survei IPS ini kurang-lebih 2,8% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Pemilih Loyal dan Penolakan Tunda Pemilu
IPS meneliti elektabilitas bakal capres 2024. Hasilnya, nama-nama langganan, seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan, menjadi bakal capres penghuni posisi 1-3 besar.
“Pemilih loyal (loyal voters) yang memilih Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 tampaknya sebagian besar masih setia untuk kembali memilih Ketua Umum Partai Gerindra itu pada Pilpres 2024 mendatang,” demikian kesimpulan IPS seperti dikutip BantenHits.com dari detik.com.
Berikut elektabilitas capres 2024 versi survei IPS:
– Prabowo Subianto 27,4%
– Ganjar Pranowo 18,9%
– Anies Baswedan 15,9%
– Sandiaga Uno 7,2%
– Ridwan Kamil 6,2%
– Basuki Tjahaja Purnama 4,1%
– Dedi Mulyadi 3%
– Agus Harimurti Yudhoyono 2,8%
– Erick Thohir 2,5%
– Moeldoko 1,9%
– Mahfud Md 1,2%
– Gatot Nurmantyo 1,1%
– La Nyalla Mattalitti 0,9%
– Airlangga Hartarto 0,9%
– Muhaimin Iskandar 0,9%
– Puan Maharani 0,6%
– Tidak tahu/tidak jawab 4,5%
IPS juga meneliti soal sikap responden terhadap usul penundaan Pemilu 2024. Survei IPS menunjukkan sebesar 74,6% responden tak setuju pemilu ditunda, 15,2% setuju, 10,2% tak menjawab atau tidak tahu.
“Ini berarti bahwa pernyataan Menko Luhut Binsar Panjaitan mengenai 100 juta lebih rakyat Indonesia mendukung penundaan Pemilu 2024 layak dipertanyakan akurasinya,” ungkap survei IPS.
PDIP Dipepet Gerindra
Tak hanya elektabilitas Capres, berdasarkan survei IPS, PDI Perjuangan (PDIP) menjadi parpol dengan elektabilitas paling tinggi sebesar 20,9%. PDIP dipepet oleh Partai Gerindra yang berada di posisi kedua dengan 16,5%.
“Elektabilitas partai-partai parlemen tak berbeda jauh dengan perolehan suara mereka dalam Pemilu 2019,” jelas IPS.
Berikut elektabilitas parpol hasil survei IPS:
– PDIP 20,9%
– Gerindra 16,5%
– Golkar 11,4%
– Demokrat 8,3%
– PKS 7,1%
– PKB 7,1%
– NasDem 5,5%
– PAN 2,6%
– Perindo 2,2%
– PPP 2,1%
Editor: Fariz Abdullah