Riset Ilmiah Kekinian: Runtuhnya Klaim ‘Big Data’ dan Prabowo yang Dijagokan Mayoritas Rakyat Indonesia 

Date:

Kunjungan Prabowo di daerah
Riset ilmiah berupa survei kekinian periode Maret 2022 menunjukkan Prabowo Subianto sebagai capres yang dijagokan mayoritas rakyat Indonesia. Foto ilustrasi: kunjungan calon presiden Prabowo Subianto di daerah pada Pilpres 2019 selalu disambut lautan manusia. (Istimewa)

Jakarta – Sebuah hasil riset ilmiah melalui survei kekinian, menunjukkan mayoritas rakyat Indonesia menolak wacana penundaan Pemilu.

Tak hanya itu, riset tersebut menampilkan Prabowo Subianto sebagai sosok yang diinginkan kebanyakan rakyat untuk menjadi presiden Indonesia setelah Jokowi.

Fakta-fakta ilmiah itu dipaparkan dalam rilis hasil riset Lembaga survei Indonesia Polling Stations (IPS), Senin, 28 Maret 2022.

IPS menggelar survei elektabilitas parpol dan bakal capres pada 8-18 Maret 2022 di 34 provinsi di Indonesia. Ada 1.220 responden dalam survei IPS tersebut dengan kategori WNI minimal berusia 17 tahun atau telah memiliki KTP.

Pengambilan sampel responden dilakukan dengan teknik multistage random sampling. Margin of error survei IPS ini kurang-lebih 2,8% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Pemilih Loyal dan Penolakan Tunda Pemilu

IPS meneliti elektabilitas bakal capres 2024. Hasilnya, nama-nama langganan, seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan, menjadi bakal capres penghuni posisi 1-3 besar.

“Pemilih loyal (loyal voters) yang memilih Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 tampaknya sebagian besar masih setia untuk kembali memilih Ketua Umum Partai Gerindra itu pada Pilpres 2024 mendatang,” demikian kesimpulan IPS seperti dikutip BantenHits.com dari detik.com.

Berikut elektabilitas capres 2024 versi survei IPS:

– Prabowo Subianto 27,4%
– Ganjar Pranowo 18,9%
– Anies Baswedan 15,9%
– Sandiaga Uno 7,2%
– Ridwan Kamil 6,2%
– Basuki Tjahaja Purnama 4,1%
– Dedi Mulyadi 3%
– Agus Harimurti Yudhoyono 2,8%
– Erick Thohir 2,5%
– Moeldoko 1,9%
– Mahfud Md 1,2%
– Gatot Nurmantyo 1,1%
– La Nyalla Mattalitti 0,9%
– Airlangga Hartarto 0,9%
– Muhaimin Iskandar 0,9%
– Puan Maharani 0,6%
– Tidak tahu/tidak jawab 4,5%

IPS juga meneliti soal sikap responden terhadap usul penundaan Pemilu 2024. Survei IPS menunjukkan sebesar 74,6% responden tak setuju pemilu ditunda, 15,2% setuju, 10,2% tak menjawab atau tidak tahu.

“Ini berarti bahwa pernyataan Menko Luhut Binsar Panjaitan mengenai 100 juta lebih rakyat Indonesia mendukung penundaan Pemilu 2024 layak dipertanyakan akurasinya,” ungkap survei IPS.

PDIP Dipepet Gerindra

Tak hanya elektabilitas Capres, berdasarkan survei IPS, PDI Perjuangan (PDIP) menjadi parpol dengan elektabilitas paling tinggi sebesar 20,9%. PDIP dipepet oleh Partai Gerindra yang berada di posisi kedua dengan 16,5%.

“Elektabilitas partai-partai parlemen tak berbeda jauh dengan perolehan suara mereka dalam Pemilu 2019,” jelas IPS.

Berikut elektabilitas parpol hasil survei IPS:

– PDIP 20,9%
– Gerindra 16,5%
– Golkar 11,4%
– Demokrat 8,3%
– PKS 7,1%
– PKB 7,1%
– NasDem 5,5%
– PAN 2,6%
– Perindo 2,2%
– PPP 2,1%

Editor: Fariz Abdullah

 

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...