Akui Khilafatul Muslimin Bertentangan dengan Syariat, Empat Pengikut Abdul Qodir Hasan Baraja di Banten Bertobat

Date:

Ketua Forum Koordinasi Penanggulangan Teroris (FKPT) Banten, Amas Tadjuddin. (Dok.BantenHits.com)

Serang – Organisasi Khilafatul Muslimin bertentangan dengan syariat Islam yang sesungguhnya. Karenanya, seluruh anggota organisasi ini di mana pun berada diminta untuk kembali pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hal tersebut disampaikan empat anggota Khilafatul Muslimin di Banten saat menyatakan keluar dari keanggotaan dan kembali setia ke NKRI di kantor MUI Kota Serang, Minggu, 19 Juni 2022, seperti diungkapkan Ketua Forum Koordinasi Penanggulangan Teroris (FKPT) Banten, Amas Tadjuddin, Senin, 20 Juni 2022.

“Sikapnya diucapkan secara langsung sendiri-sendiri, bergantian dan bersama-sama dengan tegas menyatakan keluar dari keanggotaan Khilafatul Muslimin,” kata Amas seperti dikutip BantenHits.com dari CNNIndonesia.

“Pada bagian akhir, mereka menyatakan kesetiaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” terangnya.
   
Para mantan anggota Khilafatul Muslimin itu disebut ikut mengajak seluruh jemaah pimpinan Abdul Qodir Hasan Baraja untuk kembali ke pangkuan NKRI.

“Mereka mengajak kepada seluruh anggota khilafatul muslimin dimanapun berada, untuk segera meninggalkan keanggotaanya dan atau keluar dari jemaah khilafatul muslimin,” ujarnya.

Khilafatul Muslimin pernah menggelar dua acara deklarasi di Banten. Deklarasi pertama terjadi sekitar 2017 silam. Kemudian yang terbaru, deklarasi digelar pada 2021.

Kedua acara deklarasi itu ditolak oleh warga dan pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM). Khilafatul Muslimin juga pernah mendatangi kantor polisi untuk mendapatkan izin deklarasi dan pendirian organisasi. Namun setelah berdiskusi dengan MUI, polisi menolaknya.

Editor: Fariz Abdullah

 

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related