Camat Cibeber Sebut 4 Perempuan Tertimbun Bukan saat Membantu Proyek Pembukaan Jalan ke Gunung Keneng

Date:

Warga saat mengevakuasi korban tertimbun longsor di Gunung Keneng. Empat perempuan tertimbun longsor saat membantu proyek pembukaan jalan ke lokasi wisata Gunung Keneng, Sabtu, 8 Oktober 2022.(BantenHits.com/ Fariz Abdullah)

Lebak – Empat perempuan warga Desa Citorek Tengah, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, tertimbun longsor di Gunung Keneng, Sabtu, 8 Oktober 2022. Dua dari empat korban, yakni Iyum dan Roheni meninggal dunia. Sementara, dua lainnya mengalami luka.

Para korban tertimbun langsung saat tengah membantu proyek pembukaan jalan ke lokasi wisata Gunung Keneng dan Jalan Usaha Tani (JUT). Mereka dilaporkan sedang mengambil tras aatau material batu dan pasir di bawah bukit.

Camat Cibeber, Ade Kurnia Wijaya membenarkan adanya peristiwa longsor yang menyebabkan korban jiwa. Namun, Ade menyebut korban tewas bukan saat sedang membantu proyek pembukaan jalan ke Gunung Keneng.

“Iya hari ini saya mau takziah,” kata Ade saat dihubungi BantenHits.com, Minggu, 9 Oktober 2022.

Saat ditanya mengenai kronologi, Ade tak mengetahui secara pasti bagaimana peristiwa tersebut bisa terjadi.

“Kalau ke kita (Kecamatan-red) itu laporannya tertimbun saat berteduh usai bertani. Itu korbannya ibu-ibu,” tuturnya.

Sebelumnya, warga di lokasi menyebutkan empat perempuan tertimbun saat tengah membantu pembukaan jalan ke Gunug Keneng.

“Posisi Gunung Keneng itu lagi ada proyek pembukaan akses jalan. Warga ikut dalam pengerjaannya, iya ngambilin tras kalau bahasa orang sini mah. Pasir sama tanah gitu, iya (material membuat jalan),” kata Uyok saat dihubungi awak media.

“Lagi ambil tras yah (pasir dan tanah). Mungkin karena hujan sehari semalamnya, tapi tadi mah panas terik. Terus tiba-tiba longsor, iya tertimbun longsoran tras tanah itu yah (korban),” tuturnya.

Kata Uyok, proyek pembukaan jalan sudah berlangsung selama tiga hari. Rencananya jalan tersebut dibuka untuk menuju ke tempat wisata Gunung Keneng dan akses lokasi usaha tani.

“Akses jalan nya buat ke tempat wisata terus jalan ke JUT (jalan usaha tani). Pengecoran akses jalan memperlukan pasir dan batu. Kebetulan masyarakat yang mengambil material itu buat bangun jalannya, kuli gampangnya mah,” jelasnya.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...