Lebak – Museum Multatuli telah memberlakukan harga tiket masuk atau HTM untuk pengunjung mulai 26 Oktober 2022. Tarifnya berkisar Rp1.000 sampai dengan Rp15.000.
Sebelumnya, warga diizinkan berkunjung secara gratis ke museum anti kolonialisme pertama di Indonesia ini.
Menanggapi hal tersebut banyak warga yang merespon positif soal penerapan tarif tiket masuk di Museum Multatuli. Salah satunya Duwi Sugiyanti.
Pengunjung asal Tangerang ini mendukung jika Museum Multatuli menerapkan tiket masuk. Apalagi harganya murah.
“Sangat murah sekali, untuk masyarakat umum tadi harganya cuma Rp 2.000 dan pelajar Rp 1.000, jadi tidak memberatkan masyarakat atau pengunjung yang datang kesini,” kata Duwi, Sabtu, 29 Oktober 2022.
“Jadi sangat diwajarkan, karena kan museum juga butuh pemasukan, yang nantinya untuk perawatan museum juga,” tambah dia.
Muhammad Fahri, warga Rangksbitung mengatakan jika sudah diterapkan tarif seperti itu, semoga keadaan Museum Multatuli semakin bagus.
“Artinya kan tarif ini pastinya untuk Museum Multatuli juga dari segi perawatan dan juga untuk pembangunan museum Multatuli,” katanya saat mengunjungi Museum Multatuli.
Dirinya juga berharap kedepannya Museum Multatuli wisata yang nyaman dan aman buat pengunjung.
“Museum Multatuli ini kebanggaan warga Kabupaten Lebak, jadi harus dijaga dan juga membuat pengunjung nyaman yang datang kesini,” ucapnya.
Untuk jam operasional Museum Multatuli masih sama dengan sebelumnya, yakni dari jam 08.00 WIB hingga 16.00 WIB kecuali hari Senin Museum Multatuli tutup.
Kepala Museum Multatuli Ubaidillah Muchtar megatakan dengan adanya tarif ini, dirinya akan tetap mengutamakan pelayanan terbaik.
“Kami tetap mengutamakan pengunjung dalam konteks ini, kita akan memberikan pelayanan yang baik jadi pemandu kami juga akan stand by,” katanya saat berada di Museum Multatuli.
Ubaidillah mengaku tidak membatasi untuk kunjungan yang datang ke Museum Multatuli baik dari Lebak atau laur.
“Jadi bagi siapapun yang akan berkunjung ke Museum Multatuli kami akan beritahukan bahwa saat ini dikenakan tarif masuk,” ujarnya.
Ubaidillah juga menambahkan harapan setelah masuk museum dikenakan tarif. Kedepanya Museum Multatuli dapat menjadi Badan Layanan Umum atau BLU.
“Harapannya ke depannya Museum Multatuli ini, menjadi BLU atau badan layanan umum. Karena dari aturan Kemendikbud sendiri bahwa museum harus menjadi BLU,” ucapnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana