Pakumis Plus hingga Kembangku yang Membuat Desa Ketapang Mauk Dikagumi Delegasi Mancanegara saat PNLG Meeting Summit 2022

Date:

Salah satu sudut di pesisir Kabupaten Tangerang yang sukses berkat penerapan pengelolaan pesisir terpadu.(FOTO: tangerangkab.go.id)

Tangerang – Luis A. Awitan tak cukup hanya sekali mengungkapkan rasa kagum dan apresiasinya setelah berkunjung langsung ke Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.

Luis adalah satu dari 86 dari sembilan delegasi negara anggota Partnerships in Environmental Management for The Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Governments atau PNLG yang berkunjung langsung ke Desa Ketapang, persisnya ke Kawasan Ketapang  Aquaculture, Jumat, 28 Oktober 2022.

Kunjungan ke Desa Ketapang merupakan salah satu rangkaian dari acara PNLG Meeting Summit 2022 yang digelar 25-28 Oktober 2022. Delegasi negara yang hadir di antaranya Malaysia, Filipina, Kamboja, Timor Leste, Korea Selatan, Jepang, China, Vietnam, dan Indonesia. Acara sendiri dibuka Bupati Tangerang yang juga Vice Presiden PNLG, Ahmed Zaki Iskandar.

Ditiru di Filipina

Di Desa Ketapang, Luis dan delegasi negara lainnya menyaksikan bagiamana konsep Integrated Coastal Management (ICM) atau Pengelolaan Pesisir Terpadu telah memberikan perubahan signifikan terhadap wilayah tersebut, di antaranya soal hutan mangrove.  

“Saya mengapresiasi apa yang dilakukan Pemerintah Tangerang terhadap rehabilitasi lingkungan yang ada di sini,”  kata Luis dalam keterangan resmi.

“Ada political will (pemangku kepentingan) di sini,” sambungnya sambil berkeliling di Ketapang Aquaculture.

Pria asal Betangas–salah satu Provinsi di Filipina–ini juga mengakui Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memiliki visi yang jelas dalam mengembangkan wilayah pesisir.

“Sebab, jika tidak ada visi pun tak ada gunanya. Jadi perlu juga adanya visi dan kepemimpinan,” katanya.

Apa yang dikembangkan di Desa Ketapang ini, lanjutnya, berbeda dengan yang dikerjakan pemerintah setempat di Betangas. Karena itu, Awitan akan mengambil pembelajaran yang bakal diimplementasikan dalam pengelolaan pesisir kampung halamannya.

“Akan kami tiru apa yang dilakukan oleh Bupati Zaki. Menarik,” ujarnya.

Bertransformasi berkat Program-program Unggulan

Kapal-kapal nelayan bersandar di Kawasan Ketapang Urban Aquaculture.(FOTO: tangerangkab.go.id)

10  tahun lalu, apa yang terlihat di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, sangat jauh berbeda dengan penampakan saat dikunjungi peserta PNLG Meeting Summit 2022. Hal tersebut diakui Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar. Dalam paparannya, ia mengungkapkan bahwa Mauk merupakan kawasan tertinggal.

Mauk kala itu, kata Zaki, merupakan kawasan yang masyarakatnya miskin dan banyak sampah padat. Lokasi ini juga mengalami abrasi pantai sepanjang 1 kilometer serta banjir rob.

“Hari ini saya ingin memberitahukan soal kecamatan mauk, ini berada di utara tengah Kabupaten Tangerang. Ini adalah daerah yang tertinggal, jauh dari metropolitan. Sejak 10 tahun lalu kita mencoba membangun Mauk,” ungkapnya di hadapan para peserta PNLG Meeting Summit 2022 yang singgah di Kantor Kecamatan Mauk, Jumat, 28 Oktober 2022.

Adapun untuk membenahi Kecamatan Mauk, khususnya Desa Ketapang terdapat lima program yang dilaksanakan. Pertama adalah Gebrak Pakumis Plus alias Gerakan bersama rakyat atasi kawasan padat, kumuh dan miskin. Program ini menangani permasalahan kawasan permukiman kumuh seperti rumah tidak layak huni, prasarana sarana dan utilitas yang buruk.

Kemudian program lainnya adalah Gerakan Pembangunan Masyarakat Pantai (Gerbang Mapan). Program ini mempercepat pertumbuhan infrastruktur masyarakat pantai.

Melalui Gerbang Mapan, Desa Ketapang telah bertransformasi menjadi Desa Wisata Bahari. Sejak 2019 di kawasan ini telah dilaksanakan pemberdayaan masyarakat, pembangunan pemukiman layak huni bagi nelayan dan warga sekitar, kawasan konservasi hutan mangrove, kawasan pembibitan dan budidaya udang vaname dan ikan, serta kawasan wisata.

Di kawasan ini juga program Gerbang Mapan mengerjakan pengembangan dan pelatihan bagi nelayan dan warga sekitar, juga pengembangan ekowisata dan ekonomi kreatif.

Program selanjutnya adalah Tangerang Mantap (Tangerang Mandiri, Tahan Pangan) yang mengembangkan kawasan agropolitan dengan fokus pembangunan sentra hortikultura.

Ada juga Program Kembangku (Pengembangan Koperasi dan UMKM), yakni pengembangan ekonomi mikro bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Terakhir adalah Proaktif (Program Aksi Kreatif dan Inovatif), di mana setiap kecamatan dan desa didorong untuk memiliki produk unggulan yang merupakan ciri dan potensi lokal.

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Ingin Bangun Kota Tangerang lewat Kebersamaan, Sachrudin Terus Gerilya ke Parpol-parpol

Berita Tangerang - Calon Wali Kota Tangerang 2024-2029, Sachrudin...

Baru Nikah di Rajeg Tangerang, Ini Sosok Ahmad Arif Si Pembunuh Wanita Paruh Baya dalam Koper

Berita Tangerang - Kamis, 25 April 2024, warga Cikarang,...

Formatang Minta Ratu Atut Mewakafkan Satu Keluarganya untuk Mengabdi di Kabupaten Tangerang

Berita Tangerang - Forum Masyarakat Tangerang atau Formatang meminta...

Airin Tolak Istilah ‘Borong Parpol’ saat Daftar Calon Gubernur Banten 2024-2029 di PKB

Berita Banten - Calon Gubernur Banten 2024-2029, Airin Rachmi...