Berita Tangerang – Tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit menular dan mematikan. Karenanya masih menjadi masalah bagi negara-negara di dunia termasuk indonesia. Hal tersebut masih menjadi tantangan bagi kota / kabupaten dan Provinsi di Indonesia dalam pengendaliannya.
Seperti di Kota Tangerang, penyakit TBC menyerang dengan berbagai umur yang mengidapnya. Pada tahun 2022, tercatat 21 persen dari kasus TBC yang ada merupakan anak-anak.
Atas kondisi tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggencarkan Ransel TBC alias Gerakan Bersama Menuju Eliminasi Tuberkulosis yang dilaksanakan di sekolah.
Salah satu bentuk Ransel TBC adalah dengan menggelar Workshop Penanggulangan TBC di Sekolah, yang diikuti para Guru UKS dan siswa tingkat SMP/Mts/Pesantren, yang berlangsung di Novotel Tangerang, Senin, 30 Oktober 2023.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Tangerang, dr Harmayani mengatakan, Ransel TBC Sekolah telah diinisiasi mulai tahun 2022. Sekitar 294 sekolah pun telah berkontribusi dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan penguatan Ransel TBC Sekolah pada workshop saat ini, meliputi pembentukan Satgas TBC yang terdiri dari siswa SMP, kampanye dan edukasi tentang TBC, skrining mandiri TBC, tatalaksana penemuan terduga dan kasus TBC sesuai standar dan penyediaan serta PHBS dalam upaya mewujudkan sekolah peduli TBC.
“Memperkuat program Ransel TBC Sekolah ini, workshop digelar, harapannya upaya penanggulangan TBC diimplementasikan dalam kurikulum pembelajaran dan dapat direplikasi oleh semua SMP, MTs, dan Pesantren di Kota Tangerang. Yakni, melalui kegiatan UKS di setiap sekolah,” ungkap dr Harmayani.
Menurut Harmayani, keterlibatan sekolah tentunya dengan mempertimbangkan potensi penularan penyakit TBC di sekolah, serta jalan masuk untuk edukasi di keluarga. Karena memang, TBC tak hanya mempengaruhi aspek Kesehatan semata. Namun, pada aspek sosial, pendidikan dan ekonomi masyarakat juga.
“Setiap sektor tentunya mempunyai peran penting dan semua perlu mengambil bagian untuk menyukseskan target eliminasi TBC sebelum tahun 2030. Termasuk saat ini lingkungan sekolah, ayo kita skrining secepat mungkin, kita cegah sedini mungkin, untuk penyembuhan yang maksimal,” katanya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana