Ganyong yang Dipandang Sebelah Mata, Kini Bersiap Mendunia di Tangan Erlin Amalia Komala!

Date:

Ganyong yang dianggap tanaman liar dan kerap dipandang sebelah mata, bisa menjadi pelbagai panganan bergizi seperti kukis ganyong berkat Erlin Amalia Komala, anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Cibodas Sari Berkah, Kota Tangerang. (FOTO: tangerangkota.go.id)

Berita Tangerang – Ganyong yang dipandang sebelah mata, kini bersiap mendunia berkat tangan kreatif Erlin Amalia Komala, anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Cibodas Sari Berkah, Kota Tangerang.

Memang tak banyak yang tahu tentang ganyong. Tanaman sejenis umbi-umbian ini biasa tumbuh subur di dataran tinggi. Meski luput dari perhatiana, umbi-umbian ini memiliki kandungan karbohidrat dan cocok menjadi salah satu pangan alternatif pengganti beras.

Meski mengandung karbohidrat tinggi, namun ganyong sudah terlanjur dicitrakan sebagai tanaman liar yang terpinggirkan.

Adalah Erlin Amalia Komala yang mencoba mengubah stigma ganyong. Perempuan kreatif ini mengerahkan segala daya untuk menjadi ganyong yang terpinggirkan berubah menjadi pusat perhatian. Sejauh ini, upaya Erlin mulai membuahkan hasil. Ganyong ia sulap menjadi berbagai kue bolu dan kukis.

“Ide ini muncul berawal dari anak teman yang berkebutuhan khusus, dia butuh camilan yang aman. Saya coba cari informasi bagaimana mengolah umbi tersebut menjadi tepung, dan akhirnya berhasil jadi kue dan kukis. Karena tepung ganyong ini pun sangat aman bagi anak ABK dan perbaikan gizi bagi anak berisiko stunting,” kata Erin dikutip BantenHits.com dari laman resmi Pemkot Tangerang.

Ia mengklaim tak hanya menggunakan tepung ganyong, proses pembuatan kue dan kukisnya ini menggunakan gula kelapa dan butter. Sehingga, rasanya pun tidak kalah dengan kue dan kukis pada umumnya. Bahkan, kualitasnya jauh lebih aman untuk dikonsumsi karena gluten free.

“Berhubung proses pembuatan tepung ganyong ini agak sulit dan harganya juga mahal, jadi belum banyak yang pesan. Namun, sudah diburu bagi keluarga-keluarga yang membutuhkan asupan aman dan kaya gizi, seperti anak ABK dan berisiko stunting,” tutupnya.

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Formatang Minta Ratu Atut Mewakafkan Satu Keluarganya untuk Mengabdi di Kabupaten Tangerang

Berita Tangerang - Forum Masyarakat Tangerang atau Formatang meminta...

Wali Kota Tangerang Sehari Akan Bertugas 20 Mei 2024

Berita Tangerang - Wali Kota Tangerang terpilih akan segera...

‘Jalur-jalur Khusus’ Pengaduan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Kota Tangerang

Berita Tangerang - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas...

Airin Tolak Istilah ‘Borong Parpol’ saat Daftar Calon Gubernur Banten 2024-2029 di PKB

Berita Banten - Calon Gubernur Banten 2024-2029, Airin Rachmi...