Pandeglang – Masih banyak warga di Kabupaten Pandeglang yang harus menghadapi berbagai persoalan. Mulai dari masalah kesulitan hingga tidak memiliki tempat tinggal yang layak. Selain menjadi tanggung jawab pemerintah daerah melalui SKPD terkait, persoalan-persoalan jaminan sosial masyarakat juga tak lepas dari andil Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Â
Namun sayang, peran lembaga nonstruktural yang menghimpun zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan ini dinilai belum banyak dirasakan oleh masyarakat di kabupaten yang dipimpin Irna Narulita ini.
Sebagai lembaga yang berperan memberikan bantuan jaminan sosial kepada warga miskin, bantuan yang didistribusikan Baznas masih dirasa masih fokus kepada masyarakat yang menetap di wilayah perkotaan.
Salah satunya keadaan yang kini dialami Marni (43) warga Kampung Ciupas, Desa Sukadame, Kecamatan Pagelaran. Setelah suaminya meninggal dunia enam bulan lalu, wanita ini harus tertatih-tatih mengurus dan menopang kebutuhan sehari-harinya bersama ketujuh anaknya. Ironinya, Marni dan ketujuh anaknya harus tinggal di rumah yang tidak layak ditempati.
“Banyak persoalan sosial di Pandeglang. Tapi sayang, peran Baznas masih hanya dirasakan oleh warga yang tinggal di wilayah kota, belum merata. Sementara di Pandeglang selatan ini misalnya, peran itu tidak nampak,” kata Aang Ahmed, Koordinator Pandeglang Care Movement (PCM), Minggu (23/4/2017).
Relawan Food Bank, Ita mengaku, akan berupaya membantu mengembangkan usaha yang kini digeluti Marni sebagai perajin Emping.
“Insya Allah kita bantu dorong usahanya agar semakin berkembang, ini tentu harus diberdayakan apalagi mengingat kondisi ibu Marni,” kata Ita.
Selain sejumlah relawan, anggota DPRD Pandeglang Dede Sumantri juga diakui Marni akan memberikan modal usaha.
“Terima kasih kepada semua yang peduli kepada kondisi saya dan anak-anak,” tutur Marni.(Nda)
