Serang – Dompet Dhuafa (DD) bekerja sama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) mendirikan rumah sakit khusus mata tanpa operasi di Kota Serang. Kehadiran rumah sakit ini sebagai upaya meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Kota Serang dan sekitarnya.
Rumah sakit ini berdiri di atas tanah wakaf milik keluarga Achmad Wardi, sehingga diberi nama Rumah Sakit Mata Achmad Wardi BWI-DD. Rumah sakit ini termasuk ke dalam rumah sakit khusus Kelas C.
Berdasarkan profil kesehatan Pemerintah Daerah Banten hingga tahun 2016 di Kota Serang, terdapat sembilan rumah sakit yang tersebar di empat kecamatan. Dari sembilan rumah sakit tersebut belum ada rumah sakit khusus mata.
RS Mata Achmad Wardi BWI-DD bekerja sama dengan Klinik Mata Utama (KMU) dan merupakan rumah sakit khusus mata pertama di Kota Serang, dengan teknik operasi tanpa jahit dan menggunakan alat-alat medis terkini, dengan layanan unggulan ‘vitreoretina’ dan ‘cataract centre’. Selain itu, RS Mata Achmad Wardi juga membuka Unit Gawat Darurat untuk pelayanan kesehatan umum.
Direktur Utama KMU Uyik Unari mengatakan, Provinsi Banten tidak luput dari permasalahan jumlah penderita katarak yang setiap tahun terus meningkat. Dompet Dhuafa bersama Badan Wakaf Indonesia (BWI) mencoba untuk tekankan angka penyebab katarak dan kebutaan terutama pada masyarakat lapisan bawah.
“KMU memiliki tiga prinsip layanan, yakni professional, educational, dan social, atau yang disingkat ProEduSocio. Oleh karena itu kami bergerak untuk bekerja sama dengan DD dan BWI di rumah sakit ini,” ungkap Unari saat kegiatan grand launching RS Mata Achmad Wardi, Sabtu, 21 April 2018.
Menurutnya, KMU sendiri berdiri tahun 2010 di Gresik, Jawa Timur. Saat ini, 8 tahun seteiah berdiri, telah berkembang di 10 lokasi
“Niat awal berdirinya KMU adalah untuk memberikan iayanan terbaik bagi penderita gangguan mata, terutama katarak. Indonesia masih menjadi negara dengan penderita kebutaan yang tinggi. Sebagian besar disebabkan katarak yang terlambat ditangani,” katanya.
Direktur Utama Dompet Dhuafa Imam Rulyawan mengatakan, hadirnya RS Mata Achmad Wardi di Serang, merupakan bagian dari tonggak sejarah karena untuk pertama kalinya nazir BWI dan Dompet Dhuafa bekerja sama di bidang rumah sakit.
“Ini menjadi momentum pengeIoIaan wakaf produktif di Indonesia yang memastikan amanah agar aset wakaftersebut memberikan pahala sepanjang masa bagi orang yang berwakaf (muwakif),” kata Imam.
Imam menambahkan, sekitar 1,5 persen dari dua juta penduduk Indonesia menderita katarak dan setiap tahunnya sebanyak 240 ribu orang terancam mengalami kebutaan. Demikian hasiI survei kebutaan menggunakan metode Rapid Assesment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2013-2014.
“Selain menjadi tonggak sejarah di Indonesia dalam pengeIoIaan wakaf produktif, keberadaan RS Mata Achmad Wardi ditargetkan pada tahun 2018 dapat melayani 4.655 jiwa pasien yang terIayani sementara sebanyak 175 penerima manfaat untuk jatah operasi katarak. HaI ini tidak terIepas dari prevelansi penderita Katarak mencapai 1,5 2 persen dari total jumlah penduduk dan memiIiki taraf ekonomi ke bawah,” tutur Imam.
“Harapannya, Dompet Dhuafa, BWI, dan KMU dapat menciptakan sinergitas yang positif bagi masyarakat di wilayah Serang maupun Provinsi Banten, memangkas kebutaan akibat katarak dan penyakit mata lainnya terutama dari kalangan masyarakat lapisan bawah. Sehingga kesehatan dan kesejahteraan mempunyai hak yang sama sebagai warga Indonesia yang sudah tertuang dalam Pancasila,” tutup Imam.(Rus)
