Banten Hits – Kasus penganiayaan yang disertai pengerusakan terhadap Tobari, warga Kampung Garung Sabrang, Desa Cihujan, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Jum’at (9/10/2015) lalu oleh pengawal Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Banten, Mulyadi Jayabaya (JB), diminta tidak dibesar-besarkan.
Pasalnya, penganiayaan yang juga diduga melibatkan mantan orang nomor satu di Kabupaten Lebak (JB-red) tersebut saat ini tengah diupayakan untuk diselesaikan melalui jalan kekeluargaan. (BACA JUGA: Polda Banten Pastikan Proses Dugaan Penganiayaan oleh Ketua Kadin Banten).
Agus juga mengatakan, terlepas dari soal siapa yang benar dan salah, ia meminta agar persoalan tersebut tidak dibesar-besarkan, karena pihak JB sedang berupaya untuk bertemu korban demi menyelesaikan soal pengeroyokan dan pengrusakan tersebut secara kekeluargaan. (BACA JUGA: Kadin Banten Bantah JB Ikut Aniaya Warga).
“Kami sepakat untuk berdamai, untuk menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan, pihak keluarga korban sendiri, yaitu sepupu istri dari korban (Tobari) yang menghubungi kami,” kata Wakil Ketua Kadin Banten, Agus R. Wisas dalam konfrensi persnya, kemarin.
Agus mengklaim, pemukulan terhadap Tobari sama sekali tanpa instruksi JB. Bahkan, JB malah melerai tindakan yang dilakukan para pengawalnya tersebut.
“Pemukulan itu dilakukan tanpa perintah JB, beliau malah melerai,” kilahnya.
Sementara yang dimaksud dengan keluarga korban tersebut adalah Jazuli. Saat konferensi pers sedang berada di Bali. (Nda)