Cilegon – Elpiji 3 kg masih banyak dibeli oleh kalangan masyarakat mampu. Padahal, gas bersubsidi ini diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah alias masyarakat tidak mampu.
BACA JUGA: Sudah Dua Pekan Langka, Harga Gas 3 Kg di Pandeglang Tembus Rp 25 Ribu
Plt Wali Kota Cilegon Edi Ariadi mengakui, selama ini peruntukkan gas 3 kg sudah salah sasaran. Banyak rumah tangga mampu, tidak terkecuali Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang masih menggunakan ‘si melon’.
“Elpiji bersubsidi hanya untuk rumah tangga sasaran dan usaha mikro. Tapi faktanya, banyak ASN (Aparatur Sipil Negara) yang kategorinya mampu masih pakai gas bersubsidi ini, padahal sudah ada edaran dari Disperindag Nomor 500/4345/Disperindag tentang Penggunaan Gas Elpiji,” papar Edi, Rabu (29/11/2017).
BACA JUGA: Dua Pelaku Penyuntikan Gas 12 Kg Ditangkap di Tangerang
Edi meminta agar ASN yang masih menggunakan gas bersubsidi tersebut cepat-cepat beralih ke gas non subsidi. Pendataan akan dilakukan Pemkot Cilegon ke tiap-tiap rumah pegawai untuk memastikan tidak ada lagi PNS yang masih menggunakan gas 3 kg tersebut.
“Saya minta kepala dinas periksa ke rumah-rumah pegawai. Kalau dia masih pakai yang hijau (3 kg) harus ganti dengan yang pink (bright gas),” tegas Edi.(Nda)