Lebak – Gempa kembali terjadi di Kabupaten Lebak, Jumat (26/1/2018). Gempa berkekuatan 5,2 Skala Richter (SR) berpusat di laut 79 km barat daya Lebak terjadi pada pukul 11:48:23 WIB. Selang beberapa jam kemudian, pada pukul 17:12:48 WIB, gempa susulan terjadi 5,0 SR.
“Magnitude 5,2 SR. Kedalaman 11 km, lokasi 7.23 LS-105.99 BT. Tidak berpotensi tsunami,” tulis BMKG.
BACA JUGA: Data Kerusakan Gempa Lebak Terkini: 1.133 Rumah Rusak, Korban Jiwa Masih Divalidasi
Sejak Selasa (23/1), gempa sudah lima kali mengguncang kabupaten tersebut. Meski tidak berpotensi tsunami, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada.
“Sampai saat ini, Lebak masih aman dan kondusif. Kita harap, bencana segera berakhir, tidak ada lagi bencana lain maupun gempa susulan. Pemerintah provinsi dan kabupaten terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait dengan penanggulangan maupun pasca bencana,” kata Kepala BPBD Lebak, Kaprawi saat dihubungi.
Kaprawi berharap, dengan sosialisasi yang sudah dilakukan seputar kebencanaan, masyarakat semakin mandiri dan tak bergantung kepada petugas saat terjadi bencana.
“Secara bertahap kita terus berikan pengetahuan. Jadi, ketika terjadi bencana, masyarakat sudah mampu menyelamatkan dirinya. Kemudian pada saat pasca bencana, wajib hukumnya pemerintah hadir,” ujarnya.
BACA JUGA: Tiga Rumah Hancur Tertimpa Pohon Tumbang di Pandeglang
Meski pengelolaannya belum mulai berjalan, namun kata Kaprawi, shelter tsunami yang berada di Desa Muara, Kecamatan Wanasalam sudah bisa digunakan. Shelter mampu menampung 7.000 orang dalam posisi berdiri.
“Itu juga sudah kita sosialisasikan, artinya sudah bisa digunakan kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Penunjuk arah ke titik evakuasi sudah kita pasang. Informasi yang kita dapat dari BMKG tentang cuaca, terutama cuaca ekstrem langsung kita teruskan kepada masing-masing kecamatan agar setiap kecamatan memberikan imbauan kepada masyarakat,” paparnya.(Nda)