Tangerang – Seorang buruh pabrik yang tinggal di Jalan Perdamaian, Gang Mushola RT 003, Kelurahan Poris Plawad, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya yang nekat menjadi anggota TNI gadungan.
Meski tidak ada laporan tentang tindakan yang menyalahgunakan seragam TNI seperti menipu atau memeras, IAJ (33) diancam dengan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dan Pasal 263 KUHP dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada seorang laki-laki yang mengaku sebagai anggota TNI.
Namun saat dicek petugas, IAJ tidak terdaftar di Kodim 0506/Tangerang. Akhirnya, petugas mengamankannya saat tengah berada di wilayah Neglarasi.
“Dia hanya mengaku menjadi anggota TNI agar dihormati dan terlihat gagah oleh orang-orang,” ujar Harry, Selasa (10/4/2018).
Di dalam kontrakan IAJ, petugas menemukan senjata tajam dan senjata api tanpa izin berupa lima badik, Airsoftgun, dan senjata api jenis angin serta seragam TNI-AD
“Pelaku mengaku hanya mengoleksi senjata-senjata tersebut, tapi tidak pernah membawanya, senjata-senjata didapatkan di berbagai daerah di Indonesia karena pelaku sering bepergian,” terang Harry.
Dandim 0506/Tangerang, Letkol Infantri Muhammad Imam Gogor Aghnie Aditya menyampaikan, pihaknya terus bekerja sama dengan Polri untuk menindak TNI gadungan yang dinilai merugikan institusi TNI.
“TNI gadungan ini menjadi kerugian, karena bisa jadi menggunakannya merugikan masyarakat dan membuat citra TNI jelek,” kata Gogor.(Nda)
