Pandeglang – Perbaikan jembatan di Desa Banyu Biru, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang diambil alih Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pandeglang.
Dinas mengambil alih perbaikan jembatan sepanjang 7 meter tersebut dengan alasan tidak sesuai dengan perencanaan sehingga berdampak pada mutu dan waktu pengerjaan.
“Saya kecewa dengan pekerjaanya. Mutunya jelek dan lambat, jadi harus kami bongkar,” kata Kepala UPT Pemeliharaan Jembatan Dinas PUPR Pandeglang Zaenal Huri kepada Banten Hits, Jumat (8/6/2018).
Pembangunan jembatan tersebut didanai APBD 2018 senilai Rp21 juta. Dikerjakan secara swakelola dengan melibatkan masyarakat yang dikoordinir oleh kepala desa. Namun, PUPR terpaksa mengambil alih agar hasilnya sesuai dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Kami akan mengirim orang untuk memperbaiki jembatan itu. Setiap pembangunan yang bersumber dari APBD harus berkualitas, kami tidak mau masyarakat kecewa karena mutu jembatannya jelek,” tandas Zaenal.
Pada tahun ini, Dinas PUPR Pandeglang menargetkan 50 jembatan rigid dan gantung dilakukan perbaikan dengan anggaran sekitar Rp2 miliar.(Nda)
 Pandeglang.){kind=link}