Serang – Sepeda motor masih mendominasi pelanggaran lalu lintas di Banten. Hal tersebut terlihat dari data evaluasi sebelas hari berjalannya Operasi Zebra Kalimaya 2018 yang digelar jajaran Polda Banten, Jumat, 9 November 2018.
Berdasarkan data, dari 11.704 pelanggar yang telah ditilang, 9.998 berasal dari pengguna sepeda motor.
“Jumlah tersebut menandakan masih minimnya pengendara sepeda motor di jalan raya yang mentaati peraturan lalu lintas. Untuk jenis berdasarkan pelaku, kebanyakan karyawan dan pekerja swasta,” ujar Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Banten AKBP Setya Sikumbang saat dikonfirmasi, Jumat, 9 November 2018.
Menurut Setya, Direktorat Lalu Lintas Polda Banten akan terus menggencarkan operasi terhadap pengendara di bawah umur, terutama pelajar.
“Dikhawatirkan dengan usia di bawah 18 tahun, saat mengendarai kendaraan hanya nekat dan terjadi kecelakaan. Kami juga meminta peran aktif orang tua untuk meluangkan waktu mengantar dan menjemput anak sekolah,” harapnya.
“Nanti setelah penutupan operasi kita kembali sosialisasi kepada masyarakat. Jika alasannya transportasi sulit, kita tanya sekarang, orang tua lebih sayang nyawa anaknya atau meluangkan waktu mengantarkan sekolah,” sambungnya.
Sementara itu, Kabidhumas Polda Banten Akbp Whisnu Caraka mengatakan, Operasi Zebra Kalimaya ini memiliki berbagai tujuan, seperti melihat data korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda Banten, pada tahun 2017 sebanyak 791 orang meninggal dunia.
Serta melihat peningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas di jalan raya dan meminimalisasi pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan lalu lintas, serta menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas.
“Jika melihat perbandingkan data pelanggar lalu lintas yang di tindak dengan tilang sampai hari ke sebelas mengalami penurunan sebesar -18 persen pada Operasi Zebra 2017 berjumlah 14.307, sedangkan hari ke sebelas ops zebra 2018 berjumlah 11.704 pelanggar,” ungkapnya.(Rus)
