Tangerang, Banten Hits.com – Banjir yang merendam ratusan rumah di Kelurahan Petir, Kota Tangerang, Banten sejak sepekan lalu, Minggu pagi (17/02) sudah surut. Warga korban banjir memanfaatkan surutnya banjir dengan bekerja bakti membersihkan rumah dan perabotan mereka dari bekas banjir. Kendati demikian, warga masih khawatir banjir susulan kembali datang. Apalagi banjir kali ini sulit diperkirakan. “Saya bingung dengan banjir sekarang. Walau tidak hujan, tapi malah banjir, karena kiriman dari Bogor,” ucap Adi, salah seorang warga korban banjir.
Tangerang, Banten Hits.com – Banjir yang merendam ratusan rumah di Kelurahan Petir, Kota Tangerang, Banten sejak sepekan lalu, Minggu pagi (17/02) sudah surut. Warga korban banjir memanfaatkan surutnya banjir dengan bekerja bakti membersihkan rumah dan perabotan mereka dari bekas banjir. Kendati demikian, warga masih khawatir banjir susulan kembali datang. Apalagi banjir kali ini sulit diperkirakan. “Saya bingung dengan banjir sekarang. Walau tidak hujan, tapi malah banjir, karena kiriman dari Bogor,” ucap Adi, salah seorang warga korban banjir.
Adi menduga banjir yang kembali seringkali menerjang rumahnya dan warga lainya, diduga bukan hanya akibat banjir kiriman. Tetapi karena banyaknya daerah resapan air di kawasan tempatnya tinggal disulap menjadi kawasan perumahan elit Green Lake, pabrik dan pergudangan. “Sekarang banjirnya tambah parah. Sebabnya karena ada proyek pembangunan perumahan elit,” ujar Adi lagi.
Warga lainya juga menuding hal yang serupa. Ida, misalnya yang mengaku sudah bosan rumahnya terus menerus diterjang banjir. Apalagi setelah adanya proyek pembangunan perumahan Green Lake. Dirinya berharap Pemerintah Kota Tangerang serius mengatasi banjir yang sudah seringkali merendam pemukiman warga ini. “Pemerintah jangan cuma janji-jani saja. Masa yang seharusnya tidak banjir, sekarang malah banjir,” keluhnya.
Sebelumnya, sejak Senin lalu, banjir menerjang ratusan rumah di dua Kelurahan, Gondrong dan Petir Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Banjir terjadi akibat meluapnya kali angke yang tidak bisa menampung banjir kiriman dari Bogor. Saat itu, rumah warga terendam hingga mencapai ketinggian satu meter lebih. (Soed)
