Banten Hits – Maraknya aksi kejahatan di atas angkutan umum (angkot) akhir-akhir ini, makin jelas menunjukkan lemahnya pengawasan Dinas Perhubungan (Dishub) sebagai lembaga yang mengatur regulasi angkot. Kejahatan dalam angkutan harusnya dapat diminimalisir dinas terkait dengan berbagai kebijakannya.
Kadishub Kota Tangerang, Ivan Yulianto pada Banten Hits, Rabu (20/2/2013) mengatakan ke depan, pihaknya sudah membuat sebuah ketentuan yang harus dipatuhi pengusaha angkot
sesuai dengan UU Nomor 22 tahun 2009 guna meminimalisir segala sesuatu yang berhubungan angkutan umum termasuk di dalamnya kejahatan di dalam angkutan.
“ Pada pertengahan tahun 2013 ini, Dishub Kota Tangerang mewajibakan seluruh pegusaha angkot yang memiliki trayek di Kota Tangerang berbadan hukum,” kata Ivan.
Dengan mengikuti ketentuan ini, nantinya dikatakan Ivan, akan meberangus keberadaan supir tembak yang dirasa meresahkan masyarakat. “ Saat ini sedang kita sosialisasikan. Bila nanti sudah berbadan hukum, pengusaha angkot akan diwajibkan pengemudinya memiliki name card dan seragam, sehingga tidak ada lagi sopir cabutan. Status sopir ini jelas, seperti taxi saja,” jelasnya lagi
Terkait dengan masih maraknya angkot yang menggunakan kaca gelap, Ivan memastikan pihaknya terus melakukan upaya penertiban di lapangan. “ Kita saat ini sedang melakukan giat operasi untuk hal ini, pokoknya kalau ketemu angkot dengan kaca gelap langsung kita copot,” tegasnya.
Selain melakukan razia, dalam uji KIR dikatakan Ivan hal ini sudah disampaikan, bahkan apabila melakukan uji KIR masih ada angkot yang bandel dengan menggunakan kaca gelap, pihaknya tak segan-segan untuk tidak meloloskan angkot tersebut. (Ningrum)
 akhir-akhir ini, makin jelas menunjukkan lemahnya pengawasan Dinas Perhubungan (Dishub) sebagai lembaga yang mengatur regulasi angkot. Kejahatan dalam angkutan harusnya dapat diminimalisir dinas terkait dengan berbagai kebijakannya.){kind=link}