Inay Kehwa, Volvoc Teranova, dan Volvoc Asia adalah tiga kapal yang disebut-sebut sering kepergok nelayan Laut Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, tengah melakukan pengerukan pasir di laut tersebut.
“Mereka melakukan pengerukan saat hari sudah mulai gelap,” kata Nomo Yanto, nelayan di Desa Tanjung Anom yang setiap hari berada di Laut Mauk saat dihubungi Banten Hits.com belum lama ini.
Inay Kehwa, Volvoc Teranova, dan Volvoc Asia adalah tiga kapal yang disebut-sebut sering kepergok nelayan Laut Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, tengah melakukan pengerukan pasir di laut tersebut.
“Mereka melakukan pengerukan saat hari sudah mulai gelap,” kata Nomo Yanto, nelayan di Desa Tanjung Anom yang setiap hari berada di Laut Mauk saat dihubungi Banten Hits.com belum lama ini.
Namun, Nomo Yanto tak ingat persis, sejak kapan tiga perahu tersebut sudah memulai aktivitas pengerukan pasir di Laut Mauk ini. “Sudah lama juga. Tapi saya gak ingat persis. Yang jelas 3 bulanan ke belakang ini,” jelas Nomo.
Nomo juga menambahkan, pascaperistiwa “disanderanya” tiga nelayan yang mencoba menghentikan aktivitas pengerukan pasir oleh kapal itu pada Selasa (12/02/2013) lalu, kapal-kapal tersebut tidak ada yang melakukan aktivitas pengerukan.
Kapolsek Mauk AKP Suhendar saat dihubungi Banten Hits.com juga menegaskan hal yang serupa. “Sudah tidak ada aktivitas pengerukan pasir yang dilakukan oleh kapal itu. Mereka berhenti beroperasi,” ujar Suhendar, Minggu (24/02/2013).
Suhendar juga mengatakan, kapal-kapal yang melakukan aktivitas pengerukan di Laut Mauk itu, saat ini tengah melengkapi Surat Izin Kerja Keruk (SIKK) dari Kementrian Perhubungan. “Mereka masih harus melengkapi SIKK dari Menhub,” kata Suhendar.
Pernyataan AKP Suhendar ini menegaskan, bahwa ketiga kapal yang melakukan pengerukan pasir di Laut Mauk beraktivitas tanpa dilengkapi surat ijin yang selayaknya.
Lalu, jika mereka beraktivitas tanpa izin memadai, kenapa aktivitas mereka tidak dihentikan oleh pihak terkait? Kemudian, dasar izin apa saja yang sudah dikantongi para pengeruk pasir seperti yang diungkap kepada tiga nelayan yang mereka “sandera” beberapa waktu lalu? Pertanyaan selanjutnya, perusahaan atau lembaga apakah yang terlibat mengerahkan tiga kapal untuk melakukan pengerukan pasir Laut Mauk itu?
Untuk mengetahui jawaban-jawaban tersebut, simak terus rubrik “Intip” dalam edisi “Kapal Pengeruk Pasir di Laut Mauk” selanjutnya….
