Agustus 2013 warga Kota Tangerang akan memilih pemimpin baru, yakni memilih Walikota dan Wakil Walikota Tangerang periode 2013-2018.
Banyaknya warga Kota Tangerang yang menaruh harapan baru kepada pemimpin baru yang akan datang. Di antara sekian banyak warga Kota Tangerang itu, salah satunya adalah Udin, pedagang siomay yang biasa berjualan di tempat wisata Situ Cipondoh.
Udin berpendapat, pemimpin Kota Tangerang yang akan datang harus pro terhadap pedagang keliling sepertinya. “Jangan seperti pemimpin sekarang yang sering merazia dan membuatnya selalu was-was saat berjualan,” kata Udin.
Agustus 2013 warga Kota Tangerang akan memilih pemimpin baru, yakni memilih Walikota dan Wakil Walikota Tangerang periode 2013-2018.
Banyaknya warga Kota Tangerang yang menaruh harapan baru kepada pemimpin baru yang akan datang. Di antara sekian banyak warga Kota Tangerang itu, salah satunya adalah Udin, pedagang siomay yang biasa berjualan di tempat wisata Situ Cipondoh.
Udin berpendapat, pemimpin Kota Tangerang yang akan datang harus pro terhadap pedagang keliling sepertinya. “Jangan seperti pemimpin sekarang yang sering merazia dan membuatnya selalu was-was saat berjualan,” kata Udin.
Menurut Udin, pemimpin sekarang hanya bisa merazia tapi tidak memberikan kesempatan untuk mendapatkan tempat berjualan yang bebas dari razia.
“Saya was-was kalau berjualan di Situ Cipondoh,” kata Udin lagi.
Bahkan, menurut Udin yang mengaku sudah 13 tahun berjualan di Situ Cipondoh, untuk bisa berjualan di Situ Cipondoh dirinya harus memberikan tiga jenis retribusi. Retribusi tersebut dari mulai mingguan sebesar Rp10 ribu, bulanan Rp 200 ribu, dan tarif tahunan sebesar RP 500 ribu.
“Kalau tahun ini, saya sih mau pilih pemimpin yang pro dengan pedagang, dan mau menyediakan tempat di Situ Cipondoh untuk berdagang. Apalagi saya dikenakan tarif mingguan,bulanan dan tahunan. Buat saya sih gak apa-apa (dipungut biaya) asal jelas,” ungkapnya.(Rus)