Banten Hits.com – Aksi penyerbuan yang dilakukan ratusan massa buruh dan warga tak hanya terjadi di pabrik kuali yang memekerjakan buruhnya seperti budak.
Kediaman Kepala Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang yang tak jauh dari pabrik juga menjadi sasaran amuk massa. Apalagi, sang Kades diketahui masih memiliki hubungan kerabat dengan pemilik pabrik, Yuki Irawan.
Awalnya, massa buruh yang bergabung dengan warga sekitar ini, menggruduk kantor Kepala Desa Lebak Wangi, untuk mencari sang Kades Mursan, yang diketahui adik ipar dari pemilik pabrik kuali, Yuki Irawan.
Banten Hits.com – Aksi penyerbuan yang dilakukan ratusan massa buruh dan warga tak hanya terjadi di pabrik kuali yang memekerjakan buruhnya seperti budak.
Kediaman Kepala Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang yang tak jauh dari pabrik juga menjadi sasaran amuk massa. Apalagi, sang Kades diketahui masih memiliki hubungan kerabat dengan pemilik pabrik, Yuki Irawan.
Awalnya, massa buruh yang bergabung dengan warga sekitar ini, menggruduk kantor Kepala Desa Lebak Wangi, untuk mencari sang Kades Mursan, yang diketahui adik ipar dari pemilik pabrik kuali, Yuki Irawan.
Awalnya, massa buruh yang bergabung dengan warga sekitar ini, menggruduk kantor Kepala Desa Lebak Wangi, untuk mencari sang Kades Mursan, yang diketahui adik ipar dari pemilik pabrik kuali, Juki Irawan.
Namun di kantor Kades, massa tidak berhasil menemui sang Kades, hingga akhirnya massa bergerak ke kediaman Mursan, yang jaraknya tak jauh dari kantornya.
Setibanya di rumah Kepala Desa Lebak Wangi ini, massa juga tak menemukan batang hidung sang Kades Mursan, hingga akhirnya massa menimpuki rumah berlantai dua tersebut. Beruntung aksi ini tak berlangsung lama, karena aparat kepolisian sudah berjaga di rumah sang Kades.
Untuk mengantisipasi amuk massa meluas, empat orang yang ada di dalam rumah, diantaranya anak dan pembantu Mursan terpaksa dievakuasi pihak kepolisian.
Massa terpaksa menyerbu kediaman sang Kades lantaran dituding ikut terlibat dan menutupi aksi perbudakan yang dilakukan Juki Irawan, pemilik pabrik yang tak lain adalah kakak iparnya. (Hendra Wibisana)
