Tim Penilai Adipura Kencana Tiba di Kota

Date:

Banten Hits.com– Tim penilai adipura yang terdiri dari Dewan Pertimbangan Adipura Prof. Sudarto, guru besar dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, dan Dr. Sri Bestari dari Indonesian Waste Association, Sabtu (11/05/2013), tiba di Kota Tangerang. Kedatangan tim penilai adipura ke Kota Tangerang ini, adalah dalam rangka mendengarkan pemaparan walikota Tangerang.

Dijelaskan dalam siaran pers yang diterima Banten Hits.com dari Humas dan Protokol Pemkot Tangerang, tim penilai tersebut mendengarkan pemaparan di ruang Akhlakul Karimah Lt. III Pusat Pemerintahan (Puspem) Kota Tangerang. Pemaparan yang seyogianya dilakukan oleh Walikota Tangerang Wahidin Halim, akhirnya diwakilkan kepada Walikota Tangerang Arief Wismansyah.

Siaran pers itu juga menyebutkan, tim penilai adipura kencana Prof. Soedarto dan Dr. Sri Bestari menyatakan, Kota Tangerang ini sudah baik dan memenuhi syarat maksimal untuk adipura kencana ini.

Banten Hits.com– Tim penilai adipura yang terdiri dari Dewan Pertimbangan Adipura Prof. Sudarto, guru besar dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, dan Dr. Sri Bestari dari Indonesian Waste Association, Sabtu (11/05/2013), tiba di Kota Tangerang. Kedatangan tim penilai adipura ke Kota Tangerang ini, adalah dalam rangka mendengarkan pemaparan walikota Tangerang.

Dijelaskan dalam siaran pers yang diterima Banten Hits.com dari Humas dan Protokol Pemkot Tangerang, tim penilai tersebut mendengarkan pemaparan di ruang Akhlakul Karimah Lt. III Pusat Pemerintahan (Puspem) Kota Tangerang. Pemaparan yang seyogianya dilakukan oleh Walikota Tangerang Wahidin Halim, akhirnya diwakilkan kepada Walikota Tangerang Arief Wismansyah.

Siaran pers itu juga menyebutkan, tim penilai adipura kencana Prof. Soedarto dan Dr. Sri Bestari menyatakan, Kota Tangerang ini sudah baik dan memenuhi syarat maksimal untuk adipura kencana ini.

Bahkan, melihat upaya yang dilakukan sangat luar biasa. Mengingat tahun 2006 Kota Tangerang berada di urutan 14 dari 14 kota metropolitan. Namun pada tahun 2008 Kota Tangerang bisa langsung mendapatkan piagam “Best Effort Adipura”.

Bahkan, masih menurut siaran pers itu, di tahun 2010 dan 2011 kota tangerang langsung menduduki peringkat satu kota terbersih untuk katagori kota metropolitan. Ini merupakan hasil kerja keras dan komitmen tinggi Pemkot Tangerang dalam menciptakan kota yang bersih dan mengedukasi masyarakatnya untuk hidup bersih dan sehat.

Sementara, dalam paparannya, Wakil Walikota Tangerang Arief Wismansyah, seperti ditulis siaran pers itu, mengatakan, menanamkan cinta hidup bersih dan budaya bersih di Kota Tangerang memiliki tantangan tersendiri mengingat masyarakat Kota Tangerang yang heterogen dengan berbagai etnis yang tumbuh di dalamnya.

“Namun hal ini bukan menjadi alasan dalam menciptakan kota yang bersih. Dengan diawali perubahan manajemen pengelolaan sampah hingga mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan, mengajarkan memilah sampah dari rumah hingga pemanfaatan sampah menjadi agenda prioritas Pemkot dalam menciptakan kota yang bersih,”kata Arief.

Selama ini adipura kencana selalu dimenangkan oleh Kota Surabaya, beberapa tahun terakhir ini memang Kota Tangerang melakukan komparasi ke Kota  Surabaya agar dapat mewujudkan adipura kencana untuk Kota Tangerang di tahun ini.

Hal ini diyakini oleh Walikota Tangerang Wahidin Halim, sebagai sesuatu yang wajar bagi Kota Tangerang untuk mendapatkan adipura kencana di tahun ini. Hal ini lebih dikarenakan kepada komitmen dan sinergisitas yang tinggi antara Pemkot dan masyarakat.

Hal ini memang banyak dibuktikan dengan beberapa komplek perumahan di Kota Tangerang yang telah berubah menjadi kampung hijau dengan berbagai hal pendukungnya seperti bank sampah, pengelolaan komposter dan IPAL di lingkungan-lingkungan tersebut.

Itu sebabnya dinas terkait seperti DKP, DPU dan BPLH, secara intens melakukan pembinaan di wilayah-wilayah tersebut bahkan beberapa komplek perumahan yang memiliki bank sampah telah dapat menghasilkan in come atau pemasukan bagi wilayahnya.

Menurut Arief, kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah perlu difasilitasi terus. Hal inilah yang membuat masyarakat semakin bersemangat dan serius dalam mengelola sampah di sekitar rumahnya. Hal ini menghasilkan penurunan volume sampah yang diangkut ke TPA Rawa Kucing mencapai sekitar 30% jumlah yang  signifikan.

“Selain itu, wilayah masyarakat yang berhasil dalam pengelolaan bank sampah, dengan difasilitasi pemkot mau menularkan dan mengajak lingkungan perumahan lain atau RW lainnya. Demikian pula, untuk sekolah-sekolah yang telah meraih Adiwiyata terus menerus berkembang dan bertambah jumlah sekolah yang mengikuti program adiwiyata,” jelas Arief.

Usai mendengarkan paparan,  tim penilai adipura langsung menuju lapangan melihat kondisi eksisting yang ada diantaranya taman ruang terbuka hijau, drainase, SMPN 13, SMK 2, Puskesmas, Terminal Poris Pelawad, Kantor Kecamatan Karawaci, Perumahan Bugel Mas, TPST Perumahan Benoa dan TPA Rawa Kucing.(Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related