Belum Jelas, Nasib Calhaj Tangerang Korban Penipuan

Date:

Banten Hits.com – Hingga kini, nasib sekitar 31 jamaah haji asal Tangerang yang menjadi korban penipuan biro travel perjalanan haji dan umroh Majelis Taklim Hurul Hayat, Bogor masih belum jelas. Padahal kasus tersebut sudah berlangsung sejak 2011 lalu.

“Sebetulnya ada sekitar 400 an jamaah haji yang ditipu oleh Majelis Taklim Nurul Hayat. Tapi yang punya bukti pembayaran berupa kwitansi, hanya 31 orang,” kata Suparman, salah satu korban, kemarin.

Banten Hits.com – Hingga kini, nasib sekitar 31 jamaah haji asal Tangerang yang menjadi korban penipuan biro travel perjalanan haji dan umroh Majelis Taklim Hurul Hayat, Bogor masih belum jelas. Padahal kasus tersebut sudah berlangsung sejak 2011 lalu.

“Sebetulnya ada sekitar 400 an jamaah haji yang ditipu oleh Majelis Taklim Nurul Hayat. Tapi yang punya bukti pembayaran berupa kwitansi, hanya 31 orang,” kata Suparman, salah satu korban, kemarin.

Menurut Suparman, kasus penipuan ini sudah dilaporkan ke Polresta Bogor dan disidangkan di Pengadilan Negeri Bogor sebagai tindak pidana penipuan. Namun, kata Suparman, sejak sidang itu berjalan pada Januari 2013,  kasus itu tidak selesai-selesai.

Penyebabnya, setelah dibacakan tuntutan oleh Majelis Hakim yang dipimpin oleh Sakilah, terdakwa, atau pemilik Majelis Taklim Nurul Hayat, Yayat Sikandi selalu berjanji siap membayar. Akibatnya, sidang itu sempat tertunda beberapa kali dan cek yang diberikan oleh terdakwa juga kosong.

“Cek kosong yang diberikan oleh Yayat Srikandi ini sudah serikat kami terima. Termasuk ketika kasus itu belum sampai ke PN Bogor,” ungkapnya.

Suparman yang berencana menunaikan ibadah haji bersama kedua orang anaknya, Nani Suryani dan Muhammad Arief Zamzami menuturkan, kasus penipuan terhadap ratusan jamaah haji tersebut terjadi sejak 29 Oktober 2011 lalu.

Ketika hendak berangkat, secara tiba-tiba jamaah haji tersebut dikabari oleh travel perjalanan itu gagal berangkat dengan alasan gagal visa.

“Para jamaah itu kasihan, bahkan adapula diantara mereka yang tidak pulang satu bulan ke rumahnya, karena sebelum mendengar pembatalan berangkat,  mereka sudah mualimahan (sukuran-red),” tutur Suparman yang didampingi Hafiludin, calon ketua rombongan jemaah  haji.

Begitu didatangi ke kantor cabangnya yang ada di Cikini, Jakarta, Majelis Taklim Nurul Hayat selalu menunda-nunda. Bahkan beberapa kali juga, mereka memberikan cek Kosong.

“Kalau kita total Ongkos Naik Haji (ONH) reguler ke 31 jamaah haji tersebut mencapai Rp 885 juta,” ujarnya.

Sementara itu, Pemilik Majelis Taklim Nurul Hayat, Yayat Srikandi belum bisa dimintai konfirmasi, karena saat dihubungi melalui sambungan telepon, malah memutus jaringan telpon selulernya. (Rie)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related