Warga Tuding Menara BTS Rusak Perabotan Elektronik

Date:

Banten Hits.com– Sejumlah perabotan elektronik semacam kulkas, televisi, dan radio milik warga Perumahan Pondok Jagung, RT.02/04, Kelurahan Pondok Jagung, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, disebutkan mengalami kerusakan akibat berdirinya menara Base Transciever Station (BTS) milik sebuah provider.

Kerusakan barang elektronik yang dialami warga tersebut, terjadi sejak tahun 1996, persisnya saat menara BTS tersebut pertama kali berdiri. Menara itu menurut warga, berdiri di lahan warga yang disewa oleh perusahaan provider.

Banten Hits.com– Sejumlah perabotan elektronik semacam kulkas, televisi, dan radio milik warga Perumahan Pondok Jagung, RT.02/04, Kelurahan Pondok Jagung, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, disebutkan mengalami kerusakan akibat berdirinya menara Base Transciever Station (BTS) milik sebuah provider.

Kerusakan barang elektronik yang dialami warga tersebut, terjadi sejak tahun 1996, persisnya saat menara BTS tersebut pertama kali berdiri. Menara itu menurut warga, berdiri di lahan warga yang disewa oleh perusahaan provider.

Leli Sumantri (43), warga di lokasi, mengatakan, kerusakan sejumlah barang elektronik yang dialami warga itu sebetulnya sejak lama sudah dilaporkan kepada perusahaan provider yang bersangkutan. Namun menurutnya, hingga saat ini perusahaan tak pernah mau merealisasi janji untuk mengganti barang elektronik warga yang rusak itu.

“Radiusnya sampai 300 meter. (Barang) seperti kulkas, tv, radio tape punya warga banyak yang rusak. Sampai sekarang janji ganti barang elektronik yang rusak belum direalisasi,” katanya.

Tak hanya itu saja. Menurut Edi Junaedi, sejak awal perusahaan provider yang dimaksud mendirikan menara BTS, mereka sudah membohongi warga. Kebohongan yang dilakukan perusahaan provider itu adalah pada saat mengatakan mereka hanya akan membangun antena kecil saja di tempat itu. Namun kenyataannya, berdiri menara setinggi 60 meter. Bahkan, menara tersebut terus-menerus dilakukan pengembangan.

“Saat itu warga yang tidak tahu apa-apa dikasih blangko kosong buat tanda tangan,” katanya.

Karena sudah kesal, warga kemudian melakukan penyegelan di menara BTS tersebut sejak kontrak sewa lahan di tempat itu habis pada pertengahan tahun lalu. Penyegalan yang dilakukan warga adalah dengan cara melakukan penggembokan.

Namun, pihak provider sendiri menyikapi protes warga dengan upaya-upaya unjuk kekuatan. Mereka mendatangkan sedikitnya tiga orang aparat tentara ke lokasi.

“Sekarang kami segel tower ini dengan cara digembok. Kalau ada petugas yang datang mau memperbaiki, langsung saya usir,” pungkasnya.

Saat ini, warga bukan hanya menolak kontrak lahan diperpanjang, melainkan juga meminta agar pemerintah Kota Tangerang segera melakukan pembongkaran terhadap menara BTS tersebut.

“Kami minta menara BTS ini dibongkar, secepatnya,” ujar Edi. (Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related