Jika Kota Tangerang Selatan berjuluk Surganya kuliner, maka sudah bisa dipastikan, para penjelajah kuliner takkan pernah kehabisan tempat untuk dikunjungi di Tangsel. Berbagai kesan dan kenikmatan setelah berkuliner di Tangsel pun takkan pernah habis untuk diungkapkan.
Dari sejumlah tempat wisata kuliner, ternyata ada satu tema yang kebanyakan dipakai oleh para pemilik restoran: pedesaan.
Rizky Aditama (25), seorang pemuda penikmat kuliner asal Kota Tangerang, mengungkapkan ketertarikannya terhadap rumah makan dengan suasana pedesaan itu.
“Suasana alam, dengan desain gazebo, makan lesehan, atau menikmati musik ala Sunda dan Jawa,” ujarnya.
Rizky Aditama mengaku, setiap akhir pekannya dia selalu menjelajahi kuliner di Serpong. Menurutnya ada beberapa tempat yang seru dikunjungi saat makan siang, atau ada pula saat makan malam.
“Kalau alam terbuka gitu, kita bisa kunjungi saat makan siang. Namun ada pula resto yang menyiapkan suasana tempat makannya romantis namun tetap suasana alam,” katanya.
Memasuki pintu gerbang BSD, ujar pria penggila kuliner ini, kita akan mendapati Telaga Seafood. Kemudian ada Taman Sejuk, Remaja Kuring, Saung Serpong, sampai yang terbaru, BSD kedatangan Saung Mang Engking di komplek The Brezee.
“Sangat seru, menu makanan di beberapa restoran itu sangat enak. Harganya cenderung merata, menjangkau kelas bawah hingga atas,” katanya.
Hal serupa juga diungkapkan Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Tangsel, Gusri. Menurutnya, konsep restoran kebanyakan di Serpong memang dibuat senyaman mungkin untuk para pelanggannya.
“Sebab kan ini perkotaan, mayoritas warganya sudah disibukan dengan perkotaan, suasana resto seperti dipedesaan memang diminati,” katanya.
Pemburu kuliner ke Tangsel khususnya ke Serpong pun sangat membeludak, bisa dua kali lipatnya ditiap akhir pekan. “Bisa 500 ribu pengunjung perminggunya, makanya Serpong suka macet bila di weekend,” ungkapnya.(Rus)