Distanak Banten Jaga Ketersediaan Cadangan Benih Daerah

Date:

Banten Hits.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Banten terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian. Salah satu langkah yang dilakukan yakni dengan menyediakan benih yang berkualitas  melalui program  Cadangan Benih Daerah (CBD).  Karena itu, Distanak Banten menggalang kerja sama dengan sejumlah stakeholder, dalam hal ini para pengusaha dan pelaku pertanian.

Banten Hits.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Banten terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian. Salah satu langkah yang dilakukan yakni dengan menyediakan benih yang berkualitas  melalui program  Cadangan Benih Daerah (CBD).  Karena itu, Distanak Banten menggalang kerja sama dengan sejumlah stakeholder, dalam hal ini para pengusaha dan pelaku pertanian.

Kepala Distanak Banten Ir Eneng Nurcahyati belum lama ini menjelaskan, untuk mendukung ketersediaan benih bermutu bersertifikat tanaman padi di Provinsi Banten, pada kegiatan Pengembangan Produksi dan Pemanfaatan Benih/Bibit Unggul Tahun Anggaran 2014 akan dilakukan pembuatan Cadangan Benih Daerah (CBD).

Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) Penyediaan dan Pengelolaan CBD Tanaman Pangan dan Hortikultura telah dibuat, dengan demikian besar harapan Pembuatan CBD dapat dilaksanakan oleh ASBENTEN (Asosiasi Perbenihan Banten).

Karena itu, kata Eneng, pihak Distanak Banten, telah menandatangani MoU dengan Asbenten untuk penyediaan CBD, pada awal April lalu. Pihak Asbenten menyepakai untuk menyediakan CBD kelas benih sebar (label biru) sebanyak 19,5 ton atau 19.500 kg.

Menurut Eneng, yang menjadi dasar pemikiran  disiapkannya CBD ini yakni  perbenihan tanaman pangan dan hortikultura dalam satu dasa warsa  menunjukkan dinamika pasang-surut yang luar biasa.

Upaya  menempatkan perbenihan tanaman pangan dan hortikultura sebagai komoditas unggulan di Banten hanya mungkin dicapai apabila seluruh potensi di bidang agribisnis perbenihan tanaman pangan dan hortikultura bersatu-padu menggalang kekuatan bersama dan melaksanakan proses pembangunan secara gotong-royong agar dapat mengelola dan memanfaatkan dinamika agribisnis perbenihan tanaman pangan dan hortikultura Banten.

Eneng memaparkan,  ada beberapa persoalan terkait perbenihan tanaman pangan dan hortikultura Banten  yakni  belum optimalnya pengelolaan tata niaga penanganan perbenihan tanaman pangan dan hortikultura dalam menjaga keseimbangan antara suplai (produksi dan impor) dengan demand (domestik dan ekspor).

Karena itu, dengan adanya kerja sama antara Distanak Banten dengan Asbenten,  diharapkan pengelolaan tata niaga penanganan perbenihan tanaman pangan dan hortikultura mampu  melindungi seluruh pemangku kepentingan agribisnis perbenihan tanaman pangan dan hortikultura yang meliputi petani, pedagang, industri, dan pemangku kepentingan lainnya.

“Kita berharap masyarakat perbenihan tanaman pangan dan hortikultura Banten sebagai bagian dari dunia usaha Banten harus mampu memegang peranan sebagai akselerator kemajuan ekonomi yang sehat dan dinamis dalam mewujudkan kesetaraan, keadilan, serta kesejahteraan rakyat,” ujar Eneng.

Eneng memaparkan,  untuk mewujudkan optimalisasi di bidang perbenihan, maka Asebenten   melaksanakan beberapa hal. Pertama, merumuskan dan menyusun strategi pengembangan agribisnis perbenihan tanaman pangan dan hortikultura Banten.

Kedua, merumuskan, menyusun dan mewujudkan tata niaga perbenihan tanaman pangan dan hortikultura Banten dalam kerangka dukungan dan kebijakan pemerintah bagi pengembangan agribisnis perbenihan tanaman pangan dan hortikultura Banten.

Ketiga,mengupayakan dan memfasilitasi program-program kerja sama kelembagaan, modal/pembiayaan, infrastruktur, asuransi petani dan pertanian, transportasi, penelitian & pengembangan, pendidikan, penyuluhan, proteksi impor dan kebijakan pemerintah dalam pengembangan agribisnis perbenihan tanaman pangan dan hortikultura.

Keempat, menjalin multipartnership dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) untuk kemajuan agribisnis perbenihan tanaman pangan dan hortikultura. Kelima,  menyusun program kerja yang menyeluruh (komprehensip) dari hulu sampai hilir, serta sebagai peyangga dan distribusi perbenihan tanaman pangan dan hortikultura Banten dalam rangka terwujudnya visi dan misi organisasi.

“Program-program dan langkah kerja dari Asbenten itu akan sangat membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian di Banten. Karena itu, kami dari Distanak Banten menjalin kerja sama dengan pihak Asbenten untuk bersinergi dalam meningkatkan dan memajukan pertanian di Banten,” jelasnya.

Tingkatkan Produksi Kedelai

Sementara itu, Distanak Banten juga terus berupaya meningkatkan produksi kedelai di wilayah Provinsi Banten setiap tahunnya. Periode Juni tahun 2014, jumlah produksi kedelai Banten sekitar 11.900 ton dan mampu menyumbang kebutuhan kedelai secara nasional.

“Dari perolehan ini, para petani kedelai di sentra produksi berada di Pandeglang mendapatkan penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu,”ujar Eneng.

Eneng menjamin, produksi kedelai di Banten akan terus meningkat setiap tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini selain untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor dan memberikan peningkatan produksi kedelai secara nasional.

Saat ditanya perihal stabilitas harga kedelai, Eneng mengaku menjamin harga beli minimal kedelai di Banten mencapai Rp7.000 per kilogram. “Kami sudah bekerjasama dengan Bulog Divre Serang untuk membeli produksi kedelai dalam upaya menjaga stabilisasi harga, Rp 7000 per kilogram. Itu termasuk harga wajar,” kata Eneng seraya mengimbau agar para petani selalu meningkatkan semangat untuk terus menanam kedelai. Oleh karena itu, para petani kedelai di Banten diharapkan bisa meningkatkan area tanaman kedelai tersebut pada tahun-tahun berikutnya.(adv)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Setelah Sebatik Merambah Pasar Taiwan hingga Belanda, Kini Giliran Sepatu Lokal ‘Dorks’ Diekspor ke Senegal

Berita Tangerang - Sepatu-sepatu lokal di Kabupaten Tangerang yang...

Kata Pejabat Kemenko Perekonomian dan Bank Indonesia soal Inflasi dan Digitalisasi di Banten

Berita Banten - Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID...

Emang Boleh Ada Bolen Selegit ‘Ovenin’ Buatan Sri?

Berita Tangerang - Sri Yuningsih memberikan garansi tentang keunggulan...

bank bjb Kembali Dipercaya Jadi Penempatan RKUD Kota Tangsel

Berita Tangsel - bank bjb kembali dipercaya sebagai tempat...