Antisipasi Banjir dan Jaga Ketersediaan Air Tanah, Pemkot Buat 1 Juta Biopori

Date:

Banten Hits.com – Berbagai cara dilakukan Pemerintah kota (Pemkot) Tangerang untuk meminimalisir terjadinya banjir di Kota Tangerang. Perbaikan infrastruktur yang dibarengi dengan peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan juga terus dilakukan.

Salah satu program untuk membantu memecahkan persoalan banjir dan juga menambah ketersediaan air tanah di Kota Tangerang yang saat ini tengah dilakukan Pemkot Tangerang adalah pembuatan satu juta biopori di seluruh wilayah Kota Tangerang.

Banten Hits.com – Berbagai cara dilakukan Pemerintah kota (Pemkot) Tangerang untuk meminimalisir terjadinya banjir di Kota Tangerang. Perbaikan infrastruktur yang dibarengi dengan peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan juga terus dilakukan.

Salah satu program untuk membantu memecahkan persoalan banjir dan juga menambah ketersediaan air tanah di Kota Tangerang yang saat ini tengah dilakukan Pemkot Tangerang adalah pembuatan satu juta biopori di seluruh wilayah Kota Tangerang.

“Kita sudah canangkan sejuta biopori di kota ini, dan saat ini sudah mulai berjalan di seluruh kecamatan dan tentunya dengan peran serta masyarakat,” kata Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah.

Dikatakan Wali Kota, lubang biopori ini dapat menjadi lubang resapan air hujan, sehingga air hujan dapat meresap kembali ke dalam tanah. Selain itu dengan adanya biopori maka tanah mampu memperbesar daya tampungnya terhadap air hujan yang masuk ke dalam tanah dengan demikian dapat mengurangi genangan air di permukaan tanah.

“Dan pada akhirnya mengurangi volume limpahan dan aliran air hujan ke saluran atau sungai. Semoga ini dapat menjadi salah satu solusi dalam penanganan banjir,” tegasnya.

Program sejuta biopori, kata Wali Kota mulai direalisasikan di 13 kecamatan, dimana lubang-lubang biopori akan dibuat menyebar di seluruh RW yang ada, dan saat ini tengah berjalan.

Camat Karawaci, Kiki Wibawa mengatakan wilayahnya sudah memulai program ini sejak beberapa waktu lalu dan masih dijalankan dengan melibatkan seluruh elemen baik aparat pemerintahan dari tingkat kecamatan, kelurahan hingga masyarakat ditingkat RW dan RT.

“Program biopori yang dicanangkan pak Wali sudah mulai direalisasikan, targetnya 600 lubang per RW, dan saat ini sudah mulai berjalan, targetnya akhir Maret sudah selesai,” jelasnya.

Lubang-lubang biopori ini, kata Camat Karawaci, dibuat di beberapa titik, seperti kantor-kantor pemerintahan, lahan-lahan fasos fasum, taman-taman ataupun lingkungan rumah warga.

Biopori ini kata Camat memiliki kedalaman 1 meter dengan media alat pipa paralon dan nantinya dibagian atas ditutup dengan tutup berlubang, sehingga hanya air saja yang bisa masuk sementara sampah tertahan.

Untuk diketahui, biopori adalah lubang atau rongga di dalam atau di atas permukaan tanah yang terbentuk secara alami atau buatan. Secara alami, biopori terbentuk akibat adanya gerakan akar tanaman atau fauna tanah seperti rayap, semut, cacing dan lain-lain.

Sedangkan secara buatan, biopori dibuat dengan menggunakan suatu alat dengan kedalaman antara 80 cm – 100 cm dan diameter 10 cm  – 30 cm. (Advertorial)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related