Banten Hits – Rencana Belanja Daerah dalam struktur Rancangan Perda Perubahan APBD tahun 2015 akan naik menjadi Rp2,2 Triliun lebih. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp466 Miliar lebih jika dibandingkan dengan belanja pada perubahan APBD 2014.
“Dari alokasi belanja itu komposisinya 56,44% untuk Belanja Tidak Langsung (BTL) dan 43,56 persen untuk Belanja Langsung (BL),” kata Bupati Iti Octavia Jayabaya dalam rapat paripurna yang mengagendalkan jawaban Bupati Lebak atas pemandangan umum Fraksi-fraksi terkait rancangan Perda Perubahan APBD TA 2015, Rabu (16/9/2015).
Iti menilai, struktur APBD dalam komponen BTL tidak hanya untuk membiayai kebutuhan aparatur dan penyelenggara Pemerintah Daerah. Kata dia, dalam komponen tersebut juga untuk kepentingan masyarakat dalam bentuk hibah, bansos, keuangan parpol, bagi hasil kepada Pemerintah Desa dan belanja tidak terduga.
“Jadi total keseluruhan yang digunakan untuk kepentingan publik mencapai 53,22% dan belanja pegawai 46,78%,” ujarnya.
Bantuan sosial diberikan kepada masyarakat tidak mampu yang belum terdaftar pada BPJS Kesehatan pusat dan daerah berupa jaminan kesehatan masyarakat sebesar Rp2 Miliar.
Pada belanja tidak terduga di perubahan APBD TA 2015 yang mengalami kenaikan sebesar Rp3 Miliar lebih dari semula Rp4 Miliar lebih menjadi Rp7 Mliar lebih dikarenakan sebagai upaya antisipasi penanggulangan bencana alam dan sosial, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daru tahun sebelumnya yang ditutup.
“Belanja daerah pada perubahan APBD Lebak TA 2015 tersebut diprioritaskan untuk memenuhi target-target RPJMD tahun 2014-2019. Salah satunya, penyediaan infrastruktur yang berkualitas,” jelasnya.
Sebelumnya, dalam nota penjelasan yang telah disampaikan Bupati Lebak, Senin (14/9) telah disampaikan, rancangan Perda Perubahan APBD TA 2015 akan berimbang pada angka Rp2,2 Triliun lebih atau naik sebesar 25,37% jika dibandingkan dengan tahun 2014. (Nda)
