Banten Hits – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pandeglang, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Kesehatan serius menangani persoalan gizi buruk. DPRD juga meminta agar ada penanganan khusus bagi penderita gizi buruk yang ditangani Puskesmas.
“Kami minta balita yang menderita gizi buruk dilakukan penanganan khusus,” kata Wakil Ketua Komisi IV, Yanto, kepada Banten Hits, Rabu (4/11/2015).
Selain prihatin atas kondisi Darman Munajat, balita berusia 13 bulan di Kampung Legok Noong, RT 03 RW 08, Kelurahan Kadumerak, Kecamatan Karang Tanjung, yang mengalami gizi buruk, Yanto juga meminta agar pihak Puskesmas bisa melakukan pendataan dan menangani peersoalan tersebut mulai dari masa kelahiran.
Anggota Komisi IV, Ade Mu’amar, menambahkan, penanganan terhadap balita yang terkena gizi buruk tidak hanya dilakukan oleh satu instansi saja. Kata dia, Dinas Kesehatan berperan di bidang kesehatan, Rumah Sakit berperan terhadap penyakitnya. Sementara DPRD berada di wilayah penganggaran dan Dinas Sosial (Dinsos).
“Program yang disiapkan oleh Pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Jaminan Sosial Rakyat Banten Bersatu (Jamsosratu) diharapkan betul-betul tepat sasaran,” pintanya.
Diberitakan sebelumnya, Darman Munajat, putera dari pasangan Sukardi dan Yeni Suherni diduga menderita gizi buruk.
Tidak seperti balita seusianya yang sudah mampu belajar berjalan, kondisi Darman justru memprihatinkan. Ia hanya terbaring dan sesekali digendong oleh orang tuanya. Setelah tidak ada perubahan terhadap pertumbuhan anaknya, Yeni kemudian membawa Darman ke Puskesmas.
“Kata pihak Puskesmas anak saya tidak terserang penyakit apa–apa. Anak saya hanya diberikan susu dan vitamin, tapi pihak Puskesmas menyarankan untuk dirujuk ke Rumah Sakit,” tutur Yeni, Senin (2/11/). (Nda)
 Kabupaten Pandeglang, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Kesehatan serius menangani persoalan gizi buruk. DPRD juga meminta agar ada penanganan khusus bagi penderita gizi buruk yang ditangani Puskesmas.){kind=link}