Banten Hits – Program swasembada pangan yang selalu digemborkan Pemerintah bisa jadi hanya akan menjadi sebatas mimpi. Pasalnya, dalam mewujudkan program tersebut persoalan infrastruktur penunjang, semisal saluran Irigasi juga menjadi hal yang seharusnya diperhatikan.
Di Kabupaten Lebak misalnya, ada sebanyak 474 Daerah Irigasi yang terdiri dari 463 Irigasi Permukaan dan 11 Irigasi Pompa. Namun sayang, banyaknya Daerah Irigasi di Kabupaten tersebut dinilai justru tidak dibarengi dengan keseriusan dari Pemerintah Daerah agar benar-benar memanfaatkan sebagai penunjang dalam mengairi areal persawahan.
Front Aksi Mahasiswa Rakyat Banten mencatat, tak sedikit anggaran yang digelontorkan Pemkab Lebak untuk menangani dan memperbaiki saluran irigasi, namun nyatanya masih banyak irigasi yang tidak terpelihara dengan baik lantaran perbaikan maupun pemeliharaan yang dilakukan terkesan asal-asalan
“Dari beberapa titik Daerah Irigasi yang diperbaiki Pemkab Lebak setelah kita pantau justru terlihat penanganan dan perbaikan nya seperti asal-asalan. Belum lagi, pemeliharaan Irigasi yang rusak secara swakelola yang kita juga duga banyak terjadi penyimpangan,” kata aktivis Fakrab, Evan Jaelani kepada Banten Hits, Rabu (25/11/2015).
Menurutnya, Dinas terkait seolah tak pernah bercermin dari sejumlah persoalan yang pernah terjadi dalam penanganan dan pemeliharaan irigasi. Tak sedikitnya, kondisi irigasi yang buruk justru terkesan malah dibiarkan. Bahkan kata Evan yang membuat miris adalah, irigasi yang belum lama dibangun namun tak berselang lama kembali rusak.
“Ratusan juta bahkan Miliaran dana yang dikeluarkan Pemerintah Daerah seperti menggugurkan kewajiban saja, tanpa memperhatikan betul kondisi kualitas irigasi yang berdampak kepada sulitnya petani dalam mendapatkan air untuk mengairi persawahan. Kami minta, Dinas Sumber Daya Air benar-benar serius menyikapi hal ini,” paparnya.(Nda)
