Banten Hits – SMKN 2 Kota Serang telah resmi memberlakukan tarif parkir bagi siswa sebesar Rp 300 ribu per siswa setiap tahunnya. Kebijakan tersebut dikeluhkan siswa. Menurut mereka, pemberlakuan biaya parkir tersebut ditengarai tidak sesuai peraturan sekolah, bahkan dianggap tak masuk akal karena peruntukannya tidak jelas.
BACA JUGA : SMKN 2 Kota Serang Pungut Parkir Siswa Rp 300 Ribu Per Tahun
Setelah sebelumnya enggan ditemui Banten Hits, Kabid SMA Dinas Pendidikan Kota Serang Lili Mutawali akhirnya memberikan penjelasan soal penetapan biaya parkir untuk siswa SMKN 2 Kota Serang itu.
Kepada wartawan Banten Hits Mahyadi melalui telepon genggam, Lili mengakui kebijakan tersebut sudah diketahui oleh instansinya. Menurutnya, penetapan biaya parkir di sekolah dilakukan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), selain juga untuk menjaga keamanan.
“Makanya kita berlakukan biaya parkir untuk para siswa di SMKN 2 Kota Serang. Kita juga sudah dapat persetujuan dari para wali murid,” ungkap Lili Mutawali, Jum’at(22/4/2016).
Biaya parkir itu, kata Lili, akan dimasukan ke dalam asuransi siswa. Jika ada siswa ada yang kehilangan akan diganti, tapi apabila tidak ada siswa kehilangan akan hangus asuransi tersebut.
“Sama saja seperti program asuransi di bank, Mas. Jadi, setengah masuk APBD setengah lagi asuransi siswa. Tapi apabila tidak ada kehilangan setengah asuransi siswa itu masuk ke dalam anggaran pembangunan SMKN 2 Kota Serang,” ujarnya.
Namun, saat ditanya berapa membayar pajak parkir ke Dishubkominfo, Lili mengaku tidak mengetahuinya. Dia malah menyarankan Banten Hits kembali ke SMKN 2 Kota Serang untuk menanyakan hal itu.
“Mending balik lagi ke SMKN 2 Kota Serang, dan tanya lagi lebih detail. Kalau saya hanya tau sebatas ini saja,” ucapnya.
Sementara, Wakil Humas SMKN 2 Kota Serang, Adi Suprianto mengaku mereka membayar pajak ke Dishubkominfo Kota Serang setengah harga dari siswa membayar parkir pertahun.
“Jadi persiswa dikenakan Rp 150 ribu untuk mengganti karcis, sedangkan Rp 150 ribu lagi untuk masuk ke dalam uang kas sekolah,” tutupnya.(Rus)
