Sepekan Setelah Lebaran Harga Bahan Pokok di Lebak Masih Tinggi

Date:

Banten Hits – Harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak, selama satu pekan terakhir masih tetap tinggi sehingga berdampak terhadap daya beli masyarakat di daerah itu. Sebagian besar komoditas bahan pokok yang ada di Lebak didatangkan dari luar daerah.

Pantauan Banten Hits, Kamis (14/07/2016), sejumlah pegadang di Pasar Tradisional Rangkasbitung, Bayah, Maja, Muncang dan Warunggunung, Kabupaten Lebak, mengeluhkan bahan-bahan pokok terus melonjak, padahal pasokan berjalan lancar dan kenaikannya berkisar 10 sampai 25 persen.

Selama satu pekan terakhir harga bahan pokok masih bertahan tinggi, di antaranya gula pasir Rp 16.500/kg, minyak goreng tanpa merek Rp 11.167/kg, daging sapi murni Rp 125.000/kg, daging kerbau Rp 125.000/kg, telur Rp 23.667/kg, susu merek Bendera Rp 10.760/kaleng dan susu Dancow Rp 39.200/kaleng. Jagung pipilan kering Rp 7.560/kg, kedelai Rp 9.860/kg, kacang hijau Rp 22.560/kg, tepung Rp 9.660/kg, cabai keriting Rp 44.300/kg, cabai besar Rp 48.300/kg, cabai rawit Rp 28.500/kg dan bawang merah Rp 46.300/kg. Selain itu juga beras jenis KW I Rp 8.600/kg, beras KW II Rp 7.960/kg dan beras KW III Rp 7.330/kg.

“Dengan naiknya bahan pokok itu diperkirakan omzet penjualan turun sekitar 30 persen,” kata Nurhamidi (35), seorang pedagang saat ditemui di Pasar Rangkasbitung.

Menurutnya, lonjakan harga tersebut karena permintaan konsumsi masyarakat cenderung meningkat pascalebaran 2016. Kemungkinan lonjakan harga di pasaran terus berlanjut jika pemerintah tidak segera menstabilkan harga.

“Kami berharap harga bahan pokok bisa kembali turun sehingga daya beli masyarakat meningkat,” ucapnya.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Orok Sukmana mengaku, selama ini harga bahan pokok masih tinggi akibat permintaan pasar cukup tinggi, terlebih pekan lalu memasuki Lebaran 1437 H.

“Kami tidak bisa berbuat banyak untuk menekan harga bahan pokok itu karena ditentukan hukum ekonomi, di mana tingginya permintaan konsumen dipastikan harga naik,” tuturnya. (Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Setelah Sebatik Merambah Pasar Taiwan hingga Belanda, Kini Giliran Sepatu Lokal ‘Dorks’ Diekspor ke Senegal

Berita Tangerang - Sepatu-sepatu lokal di Kabupaten Tangerang yang...

Kata Pejabat Kemenko Perekonomian dan Bank Indonesia soal Inflasi dan Digitalisasi di Banten

Berita Banten - Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID...

Emang Boleh Ada Bolen Selegit ‘Ovenin’ Buatan Sri?

Berita Tangerang - Sri Yuningsih memberikan garansi tentang keunggulan...

bank bjb Kembali Dipercaya Jadi Penempatan RKUD Kota Tangsel

Berita Tangsel - bank bjb kembali dipercaya sebagai tempat...