Banten Hits – Penangkaran badak cula satu akan membawa dampak yang positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Alasannya, dari penangkaran yang diajukan 2017-2018 tersebut akan menjadi daerah wisata yang dapat dikunjungi oleh siapa pun, baik lokal, nasional bahkan internasional.
“Pemerintah daerah kami akan meminta dukungan dari pemerintah pusat agar penangkaran tersebut dapat terwujud, sehingga efeknya dapat segera dirasakan oleh masyarakat,” kata Bupati Pandeglang Irna Narulita usai menghadiri Launching of Way Kambas Nasional Park As an Asian Heritage Park di Taman Nasional Way Kambas, Bandar Lampung seperti dirilis dalam siaran pers yang diterima Banten Hits, Kamis (28/7/2016).
Irna mengatakan, rencana penangkaran tersebut akan dilakukan di dua kecamatan, yakni Cimanggu dan Sumur. Dua wilayah tersebut dipilih karena wilayah tersebut masuk ke dalam Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Apabila lokasi penangkaran tersebut menjadi sebuah wisata, akan membuka peluang kerja bagi masyarakat, di antaranya menjadi guide atau pemandu wisata.
“Mudah–mudahan ini segera terwujud. Dan kami juga ucapkan terimakasih kepada Bapak Jokowi yang telah memberikan nama kepada badak yang terlahir kemarin dengan nama Bagas dan Menur,” katanya.
Sementara itu, Kepala Balai TNUK Kabupaten Pandeglang Mamat Rahmat mengatakan, area rencana pengembangan penangkaran badak cula satu seluas 5.000 hektar yang sekelilingnya akan dipagar. Jumlah populasi badak dari data tahun 2015 sebanyak 57 individu, lahir tujuh individu dan mati satu individu, sehingga total keseluruhan tahun ini sebanyak 63 individu.
“Badak yang dari alam tersebut akan kami giring ke penangkaran, sehingga dapat digunakan untuk penelitian ataupun wisata,” ucapnya.(Rus)
