Lebak – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Lebak mengaku telah menerima masukan dari Ikatan Mahasiswa Lebak (Imala) untuk melakukan tes urine secara berkala ke setiap pelajar. Namun, masukan tersebut dirasa akan sangat kesulitan karena berbagai kendala.
“Kita enggak ada programnya, anggaran kita juga terbatas,” kata Kepala Dindikbud Lebak, Wawan Ruswandi saat dikomfirmasi Banten Hits, Selasa (24/1/2017).
Apalagi setelah wewenang SMA/SMK sudah dilimpahkan kepada Pemerintah Provinsi Banten.
“Tapi kalau ada pihak ketiga seperti BNN atau yang lainnya ingin melakukan tes urine, tentu akan kita bantu dan memang kita setuju dengan kegiatan tersebut,” jelasnya.
Secara internal, lanjut Wawan, setiap guru sudah diimbau untuk terus mensosialisasikan kepada para pelajar untuk menjauhi narkoba.
“Seyogyanya kita siap laksanakan tes urine tapi kendalanya dianggaran,” tegasnya.
Selain meminta tes urine secara berkala kepada pelajar, Imala juga meminta pendidikan antinarkoba dimasukkan ke dalam kurikulum.
BACA JUGA : Imala Berharap Pendidikan Antikorupsi Masuk Kurikulum
“Masukkan juga pendidikan antinarkoba ke dalam kurikulum pendidikan. Ini sebagai salah satu upaya menekan peredaran maupun penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi bangsa,” kata Ketua Imala, Dudi Haryudi.(Ep)
