Janda Tua di Kota Tangerang Tinggal di Bekas Kandang Ayam, Program Bedah Rumah untuk Siapa?

Date:

Tangerang – Setiap kali hujan turun, Rodiah (81) selalu diselimuti perasaan was-was dan bersiap mengungsi. Jika hujan turun dengan lebat, janda tua yang tinggal sebatang kara di rumahnya yang tak lagi layak huni itu sudah harus bersiap-siap mengungsi karena dipastikan rumahnya akan terendam banjir.

Sebuah gubuk reyot bekas kandang ayam menjadi tempat tinggal kedua warga Gang H. Demang RT 05 RW 05, Kelurahan Karang Mulya, Kecamatan Karangtengah, Kota Tangerang ini. Gubuk ini lah yang menjadi tempat tinggal kedua Rodih kala banjir merendam rumahnya.

Dambaan memiliki rumah yang layak seperti warga lainnya bukan tidak diharapkan Rodiah. Sayang, asa itu tak juga terwujud. Bahkan, untuk memperbaiki rumah peninggalan suaminya itu, Rodiah sering kali berhutang.

Jika ditotal-total, hutangnya sudah mencapai jutaan rupiah. Namun, upayanya tak membuahkan hasil. Banjir masih saja kerap masuk ke rumahnya.

Meminta bantuan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang pun sudah sering dilakukan Rodiah melalui kelurahan setempat, berharap rumahnya mendapat bantuan dari program bedah rumah.

Seperti peribahasa, pungguk merindukan bulan. Rumah Rodiah tak juga kunjung diperbaiki.

“Enyak udah pernah ngajuin apa dah itu yang surat-surat kayak KTP gitu ke kelurahan biar rumah enyak dibenerin, tapi ampe sekarang kagak ada,” tutur Rodiah dengan logat betawinya.

Padahal, di tahun 2016, Pemkot Tangerang telah menggelontorkan dana puluhan miliar rupiah untuk program bedah rumah. Sayang, meski tak layak ditempati, rumah Rodiah tak masuk dalam 2.800 unit rumah yang diperbaiki pemerintah.

BACA JUGA: Kucurkan Dana Rp77 Miliar, Tahun Ini Pemkot Tangerang Bedah 2.800 Rumah

Rodiah merasa heran dengan sasaran bantuan bedah rumah Pemkot Tangerang. Pasalnya, tak sedikit warga yang lebih mampu darinya justru mendapat bantuan bedah rumah.

“Boro-boro bantuan. Padahal yang lebih mampu dari enyak banyak yang dapat, rumahnya dibenerin tuh,” keluhnya.

Rodiah mengaku, meski hujan sudah reda, banjir yang merendam rumahnya sangat sulit sekali surut.

“Enggak kering-kering, dari perumahan yang mampet. Itu jalanan air harusnya dibenerin dulu biar enggak banjir melulu rumah enyak

Lebih nyaman tinggal di rumah yang sudah ditempatinya sejak lama, menjadi alasan Rodiah enggan mengungsi dan menetap di rumah anak dan cucunya.

“Enakan tinggal di rumah sendiri, kita yang bangun sendiri, anak-anak mah biar dia sama keluarganya sendiri, enyak mah cuma mau ibadah dengan tenang apalagi ini mau bulan puasa,” tuturnya.

Dengan segudang program yang dimiliki Pemkot Tangerang untuk mensejahterakan rakyatnya dan mewujudkan Kota Tangerang sebagai kota layak huni, Rodiah berharap pemerintah juga memperhatikan kondisi rumahnya yang sudah sangat memprihatinkan.(Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related