Pandeglang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang menggelar peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di pendopo Pandeglang, Jumat (28/7/2017).
Kegiatan yang mengangkat tema “Perlindungan Anak Dimulai dari Keluarga” tersebut turut dihadari Bupati Pandeglang, Irna Narulita.
Sayangnya, peringatan HAN di Pandeglang seolah melupakan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Hal ini menuai reaksi dari Pandeglang Care Movement (PCM).
Menurut Ketua Pandeglang Care Movement (PCM) Aank Ahmed, Heward adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk dalam Anak Berkebutuhan Khusus antara lain, tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak dengan gangguan kesehatan.
“Harusnya ABK juga jangan dilupakan, mereka punya hak yang sama dengan anak-anak pada umumnya. Butuh perhatian dan masyarakat dan pemerintah,” kata Ketua PCM, Aank Ahmed.
ABK (Heward) merupakan anak yang mempunyai karakteristik khusus yang berbeda dengan anak lainnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosi dan fisik. Dikutip dari wikipedia, yang termasuk dalam ABK antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat,
Menyikapi hal itu, Irna menanggapi dengan santai. Tidak dilibatkannya ABK kata Irna kemungkinan karena lupanya panitia.
“Seharusnya ikut dilibatkan, mungkin panitianya lupa,” ucap Irna.
Irna mengaku, saat ini Pemkab Pandeglang sedang berupaya untuk mewujudkan Kabupaten Layak Anak (KLA) pada tahun 2019. Namun, Irna belum mengetahui apa saja indikator menuju KLA.
“Kita penuhi kebutuhan dasar anak; pendidikan, kesehatan dan pelayanan dasarnya. Soal apa saja indikatornya, ibu juga belum tahu jelas,” pungkas Irna.(Nda)
