Pandeglang – Nuriadi (21) warga Kampung Kepuh, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang hanya bisa terbaring lemah sambil menahan rasa sakit. Anak pertama dari pasangan suami istri Mujati dan Astar ini menderita kisra sejak dua tahun lalu setelah ia terjatuh dari sepeda motornya.
BACA JUGA: Warga Miskin Penderita Turun Berok di Pandeglang Butuh Bantuan
Mujati mengatakan semenjak jatuh dari motor anaknya tersebut memang tidak pernah mengeluh, jika ada benjolan di bagian pinggang, akan tetapi semakin hari kondisinya semakin memburuk.
“Awalnya kami tidak tahu ada benjolan di pinggangnya, dia juga tidak pernah bilang karena takut saya khawatir,” kata Mujiati saat berbincang dengan Banten Hits, Senin (23/10/2017).
Mengetahui ada benjolan, Nuriadi langsung dibawa ke RSUD Berkah Pandeglang untuk menjalani operasi. Sempat membaik dan menunjukkan perubahan, namun kondisi fisik Nuriadi pasca operasi tersebut justru menurun.
BACA JUGA: Warga Miskin Penderita Tumor Mata di Pandeglang Meninggal Dunia
Menurunnya kondisi fisik Nuriadi diduga akibat bekas operasi yang tidak dijahit. Hal tersebut menyebabkan, bekas benjolan basah dan kerap mengeluarkan nanah.
“Awalnya memang biasa, tetapi makin ke sini kondisinya makin lemah dan dadanya terasa engap,” ujar Mujati.
Keterbatasan ekonomi Mujati yang hanya bekerja sebagai buruh tani membuanya bingung mengobati Nuriadi. Meski terdaftar sebagai peserta BPJS, Mujati mengaku tak punya cukup uang jika nanti anaknya harus dirawat.
“Ya kan kalau dirawat, sudah pasti kita di sana. Buat bekal di sana yang saya bingung. Belum lagi buat kebutuhan ini dan itu,” tuturnya.
Mantan Kepala Desa Tanjungjaya, Rafe’i mengaku, telah memfasilitasi Nuriadi agar mendapat bantuan dari relawan.
“Saya sudah usulkan ke temen-teman relawan komunitas offroad Serang. Insya Allah, lusa mereka akan ke sini, termasuk menjenguk Supiati. Semoga ada bantuan dari mereka,” katanya.(Nda)
